Jejamo.com, Bandar Lampung – KPU Kota Bandar Lampung terus melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2019 ke berbagai kalangan. Jumat (22/02) petang, KPU menyasar komunitas Perempuan Saburai, yang bertempat di De’Rose Café, Enggal.
Komisioner KPU Kota Bandar Lampung, Fadilasari, mengatakan, komunitas perempuan memiliki peluang yang lebih besar dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi pemilih.
“Perempuan menjadi unsur yang sangat penting karena nilai nilai demokrasi sudah diterapkan oleh ibu dalam keluarga sejak dini,” katanya.
Dia mengajak puluhan perempuan yang hadir dalam sosialisasi itu untuk menggunakan hak pilih dan memengaruhi lingkungannya, agar menggunakan hak sebagai warga negara yaitu datang ke TPS pada 17 April 2019 nanti.
“Di Bandar Lampung, jumlah pemilih perempuan lebih sedikit daripada laki-laki. Tapi dalam dalam beberapa pemilu yang lalu, tingkat partisipasi perempuan selalu lebih tinggi,” katanya dalam acara yang bertajuk “KPU Goes to Community, Bincang Pemilu Perempuan Berdaya dan Tolak Golput “ itu.
Fadilasari yang biasa disapa Ila itu pun menjelaskan tata cara mencoblos surat suara di TPS.
“Nanti jangan heran bila diberi surat suara dengan warna-warna yang berbeda,” ujarnya.
Ia menjelaskan, surat suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden warnanya abu-abu, surat suara untuk DPD warnanya merah, dan suara suara untuk DPR RI warnanya kuning.
Kemudian surat suara untuk pemilihan DPRD provinsi warnanya biru, serta surat suara DPRD Bandar Lampung, berwarna hijau.
Anggota Bawaslu Bandar Lampung, Yusni Ilham, menambahkan, pengawasan pemilu bukan hanya perlu dilakukan oleh Bawaslu sebagai salah satu penyelenggara, melainkan juga masyarakat mampu berperan penting dalam meningkatkan pengawasan pemilu.
“Penyelenggara pemilu itu ada tiga, yatu yaitu DKPP, Bawaslu, dan KPU. Dalam hal ini ketiga lembaga tersebut memiliki Tupoksi nya masing masing,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Ketua Perempuan Saburai, Siti Wuriyah, mengatakan lembaganya fokus dalam mengawal gerakan perempuan di Lampung.
Karena itu, Perempuan Saburai turut andil dalam mendukung kesuksesan Pesta Demokrasi 2019.
“Setelah acara ini, kami akan terus melakukan sosialisasi dan pendidikan kepada kaum perempuan di Bandar Lampung, termasuk tentang hak-hak politik mereka dan demokrasi,” ungkapnya.
Para ibu yang hadir tampak antusias mendengarkan pemaparan pemateri. Beberapa di antaranya mengajukan pertanyaan seputar teknis kepemiluan sebagai wujud mendukung pemilu dan tolak golput.
Acara ini diakhiri dengan penandatanganan di kain putih bertuliskan “Siap berpartisipasi pemilu dan tolak golput'”. Demikian rilis yang diterima redaksi. []