Jejamo.com, Bandar Lampung – Berbagai peserta yang berasal dari dokter hewan, paramedis, dan kurator dari berbagai kebun binatang mengikuti praktek tentang kesehatan hewan di Taman Wisata Lembah Hijau, Jumat (22/2/2019.
kegiatan ini bagian training Animal Health and Their Welfare yang digelar Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI).
Kegiatan ini dimulai pukul 08.00. Sebelum menjalani praktek lapangan para peserta juga mendapatkan materi terkait kesehatan dan kesejahterahan satwa dari Dr. Heather Bacon, selaku pembicara dalam training tersebut. Pemberian materi dilakukan di Aula Angrek, Taman Wisata Lembah Hijau.
Pemilik Taman Wisata Lembah Hijau, Irwan Nasution menyambut baik kegiatan pelatihan yang baru pertama kalinya diadakan di pulau sumatra.
Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilakukan sejak 2016 di Pulau Jawa, dan selanjutnya dilakukan di Bali.
“Kami sebagai tuan rumah tentu menyambut baik kegiatan ini. Memang kegiatan ini yang pertama kalinya di Lampung, tapi menjadi kesempatan ketiga kalinya bagi Lembah Hijau untuk dijadikan sebagai tempat studi dan praktek lapangan terkait satwa. ucapnya.
Koordinator wilayah Kalimantan dan Sumatera PKBSI ini menambahkan, dirinya juga mengatakan, dari kegiatan ini peserta training juga mendapatkan kesempatan besar untuk menambah wawasan terkait kesehatan dan kesejahterahan satwa.
“Kami berharap dari kegiatan ini banyak ilmu yang bisa didapat oleh para peserta training dan bermanfaat khususnya untuk lembah hijau,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Edukasi PKBSI, Ligaya Ita Tumbelaka mengatakan, pelatihan ini digelar untuk membantu peserta baik dokter hewan, maupun paramedis untuk mencegah satwa untuk terkena penyakit.
“Karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Dan kalaupun mengobati, dokter hewan atau paramedis juga harus mengetahui dan memahami kehidupan secara alami,” katanya usai pemberian materi kepada peserta training.
Pada sesi praktek lapangan, sambung dia, peserta nantinya diajarkan cara untuk membujuk satwa agar dapat dengan sukarela mengikuti pemeriksaan kesehatan, tanpa harus dipaksa.
Metode ini sendiri tidak hanya diperlukan dalam perawatan medis namun juga kegiatan lain yang berkaitan dengan satwa.
PKBSI menargetkan adanya peningkatan dalam pengelolaan satwa di bidang edukasi. Training ini juga dilakukan sebagai sarana dan kesempatan peserta untuk saling bertukar informasi dalam pengelolaan satwa baik di Indonesia maupun di luar negeri. [Sugiono]