Jejamo.com, Bandar Lampung – Fani Ananda (13) warga eks Pasar Griya Sukarame, Bandar Lampung memiliki cita-cita yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Fani bercita-cita ingin jadi atlet tinju profesional.
Meski saat ini masih menjadi petinju amatir, Fani mengatakan seringkali mengikuti pelatihan olaraga cabang tinju bersama beberapa rekannnya. Namun, ia belum pernah mengikuti perlombaan tinju.
“Kalau latihan seminggu tiga kali, latihannya selama tiga puluh menit dan hanya tiga ronde saja. Kami punya pelatihnya juga. Latihannya di UIN Raden Intan dan PKOR Way Halim,” ujarnya kepada Jejamo.com, saat ditemui di gedung DPRD Kota Bandar Lampung, Sabtu, (18/8).
Fani menceritakan, mulai menjadi petinju amatir kurang lebih sudah satu tahun. Berawal dari ajakan dari seorang temannya yang terlebih dahulu mengikuti bidang olaraga tinju.
“Awalnya itu saya ikut teman, lalu saya diajak gabung, terus sampai sekarang saya masih berlatih. Tapi, sampai saat ini saya belum pernah ikut lomba, paling cuma tanding biasa saja,” kata pelajar SMP Negeri 24 Bandar Lampung ini.
Lanjut Fani, menjadi atlet petinju merupakan bagian dari cita-citanya saat ini. Dia mengumpamakan menjadi petinju profesional dapat membantu perekonomian keluarganya.
“Kalau jadi petiju profesionalkan saya bantu orangtua dan beli rumah,” paparnya.
Meski sekarang tinggal di pelataran gedung DPRD Kota Bandar Lampung, putra pertama dari kelima saudara pasang suami istri Mustofa dan Wahyuni pun mengaku tidak menghambat latihannya untuk jadi petinju.
“Habis rumah di Pasar Griya Sukarame digusur, sekarang tinggal di pelataran gedung DPRD Kota Bandar Lampung. Tapi, biar begitu saya masih tetap latihan, terkadang pelatihnya yang datang kesini. Tapi, sekarang sudah mulai jarang karena pelatihnya juga kerja,” ungkapnya.
Dia berharap, Pemerintah Provinsi Lampung dapat memperhatikan atlet muda sejak dini. Sebab, dari atlet mudalah dapat memunculkan atlet-atlet profesional yang dapat mengharumkan nama provinsi di tingkat nasional dan internasional.
“Karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap atlet-atlet muda, apalagi model kaya saya gini orang yang nggak mampu jadi jauh dari perhatian. Jadi, saya harap tolong diperhatikan atlet muda-muda,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com