Jejamo.com, Bandar Lampung – Pascapenggusuran, eks warga Pasar Griya Sukarame, Bandar Lampung bermukim di pelataran Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung.
Eliyati (43) salah satu eks warga Pasar Griya Sukarame menjelaskan, dirinya bersama warga lainnya sudah satu minggu tinggal di pelataran Gedung Dewan Kota Bandar Lampung.
“Sebelum tinggal di sini, kami sempat tinggal di kantor LBH Bandar Lampung kurang lebih sampai satu bulan hingga akhirnya memutuskan untuk tinggal di sini,” ujarnya kepada Jejamo.com, saat ditemui di lokasi, Sabtu, (18/8).
Menurut Eli, tinggal di pelataran gedung ini untuk meminta kepastian dari Pemerintah Kota Bandar Lampung, usai kediamannya digusur oleh Pemkot.
“Alasan kami hanya meminta kepastian dari Pemkot dan DPRD bagaimana nasib kami ini. Karena, sampai sekarang Wali Kota Herman HN enggak pernah nemuin kami,” ungkapnya.
Ia pun berharap, anggota DPRD Kota dapat membantu dan memberikan kepastian terhadap 28 kepala keluarga warga eks Pasar Griya yang rumahnya telah digusur.
“Kalau belum ada kepastian sampai kapan di sini. Suatu saat kami pasti akan diusir dari sini. Tapi, yang jelas kami minta kepastian dulu,” terangnya.
Sementara itu, Ema (42) warga Eks Pasar Griya lainnya mengaku, selama tinggal di pelataran Gedung DPRD Kota ada beberapa anak-anak yang sempat sakit. Pasalnya, mereka tidur dengan beralaskan banter bekas dan kardus.
“Ada anak-anak sakit demam, tapi alhamdulilah langsung diobati dari LBH. Karena, kalau ada apa-apa dan keperluan kami apa seperti makan dan sebagainya laporan ke LBH dan mahasiswa yang bantu di sini,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com