Jejamo.com, Bandar Lampung – Rani (22), gadis manis penjual es pisang ijo yang berdagang di seputaran Jalan Teuku Umar, Labuhanratu, setiap hari jelang berbuka puasa tak pernah berkumpul bersama keluarga saat azan magrib berkumandang.
Mau bagaimana lagi, risiko pekerjaan yang ia jalani mengharuskannya berbuka puasa di pinggir jalan raya.
Rani seminggu terakhir ini mulai berjualan minuman segar khas ramadan seperti halnya es pisang ijo. Ia memulai aktivitasnya berjualan tepat pada pukul 15.00.
Berawal dengan mengangkut satu per satu wadah tupperware dan termos yang berisi es batu serta takjil bahan dasar es pisang ijo dari kediamannya ke lokasi tempat ia biasa menggelar dagangannya.
Setelah itu, Rani kembali ke rumahnya yang tak jauh dari tempat ia berjualan untuk melaksanakan salat asar dengan mandi terlebih dahulu.
Barulah kemudian ia bergegas menghampiri lapaknya yang sedari tadi sudah terpampang rapi memikat mata pengguna jalan yang kebetulan sedang memburu kuliner ramadan untuk menyemarakkan menu berbuka.
Meski tak sempat berbuka bersama keluarga tercinta, Rani mengaku ikhlas. Baginya, berjualan membantu nafkah sampingan keluarganya memiliki kepuasan tersendiri.
Setiap harinya Rani mengaku bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp150 ribu dari hasil berjualan es pisang ijo. Untuk setiap gelasnya pembeli cukup membayar Rp8.000 saja.
Es pisang ijo diklaimnya berbeda dengan minuman sejenis yang banyak ditawarkan di lain tempat.
Usut punya usut, Rani berkreasi menambahkan jeli berbagai rasa yang ia sajikan berbeda setiap harinya.
Soal santan, ia juga mengaku tak takut rugi memberi santan dalam jumlah yang sedikit lebih banyak agar minumannya itu lebih gurih, segar, dan nikmat.
“Boleh diadu deh, Es pisang ijo saya ditambahin jeli. Ttap hari beda rasanya, saya gonta-ganti bikinnya. Tes aja beli di tempat yang lain pasti gak pake jeli kayak di sini, Santannya juga kental, gurih, seger udah kalo minum ini,” kata Rani, Rabu, 23/5/2018.
Es pisang ijo adalah satu sajian khas Ramadan asal Makassar. Dinamakan pisang hijau karena terbuat dari bahan utama pisang yang dibalut dengan adonan tepung berwarna hijau.
Adonan tersebut dibuat dari tepung, air, dan pewarna hijau alami dari campuran daun pandan dan daun suji. Tak hanya itu, minuman ini juga kerap dipadukan dengan tambahan sirup berwarna merah serta bubur sumsum yang sangat lembut.
Rasanya yang manis dan segar sangat cocok dihidangkan saat berbuka puasa.(*)
Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo.com