Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Tumpukan Sampah di Sungai Bandar Lampung jadi Masalah Serius, Warga Minta Segera Ditangani

Tumpukan sampah di sungai Jalan Dr Harun II, Gang Agus Salim, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung. Foto diambil, Rabu, 25/10/2017 | Andi/jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Pencemaran sampah aliran sungai mengakibatkan kualitas air menurun dan menimbulkan aroma tak sedap bahkan dapat menimbulkan banjir pasca musim penghujan.

Pantauan Jejamo.com, aliran sungai di Jalan Dr. Harun II, Gang Agus Salim, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung terlihat tumpukan sampah rumah tangga hingga belasan meter sehingga air sungai pun berbuih atau berbusa dan menimbulkan aroma bau busuk.

Farida (42) warga sekitar mengatakan, kondisi tumpukan sampah yang menutupi sungai telah terjadi selama bertahun-tahun. Namun, hingga kini belum ada perhatian khusus dari pemerintah kota untuk dapat membersihkan ataupun mensosialisasikan sampah menumpuk tersebut kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah di aliran sungai.

“Saya sudah tiga tahun tinggal disini dan kondisi sungai itu setiap kaya gitu selalu ada penumpukan sampah. Selama ini juga belum ada penanganan kebersihan Pemerintah dan dari kelurahan juga nggak pernah ada sosialisasi,” ujarnya kepada Jejamo.com, saat ditemui di kediamannya, Rabu, 25/10/2017.

Lanjut Farida, kondisi penumpukan sampah di sungai akan hilang ketika musim hujan datang, karena, sampah yang tersumbat akan dibawa arus hingga ke laut.”Kalau musim hujan pasti hanyut, tapi sekarang ini lagi nggak hujan jadi sampahnya menumpuk sampai airnya berbusa dan aromanya bau busuk,” paparnya.

Hal senada disampaikan, Sobari, warga lainnya mengatakan, kondisi tersebut selalu sejak puluhan tahun saat musim kemarau tiba. Akibatnya, sampah yang menumpuk tidak hanyut terbawa arus air.”Kalau warga sini yang buang sampah nggak banyak. Tapi, kebanyakan sampah-sampah itu kiriman dari Way Halim. Kalau bersihnya Nunggu hujan saja,” kata dia.

Dia berharap, harus ada perhatian pemerintah untuk membersihkan tumpukan sampah itu dan kesadaran masyarakat agar tidak lagi membuang sampah ke aliran sungai. Karena, sampah yang dibuang ke sungai akan bermuara hingga ke laut yang berakibat pencemaran laut.

“Semestinya masyarakat yang ada di wilayah Kemiling, Rajabasa, Way Halim dan Kedaton serta daerah lainnya agar tidak lagi buang sampah ke sungai. Sebab, efeknya dapat dirasakan masyarakat yang rumahnya di pinggir sungai,” pungkasnya.(*)

Laporan Andi Apriyadi Wartawan Jejamo.com

 

 

Populer Minggu Ini