Rabu, November 6, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Perkuat Ketahanan Energi Jateng, Subholding Gas dan Subholding C&T Pertamina Bangun Pipa Minyak Pengapon-Boyolali

Proyek Pipanisasi Minyak jalur Pengapon-Boyolali. | Dokumentasi

Wartalampung.id, Boyolali – Subholding Gas Pertamina melalui Anak Perusahaan PT PGAS Solution (PGN Solution) bersama PT Pertamina Patra Niaga melakukan First Welding (pengelasan pertama) Proyek Pipanisasi Minyak jalur Pengapon – Boyolali untuk pemenuhan energi di Jawa Tengah. First welding tersebut dilaksanakan di KP 02 Pipanisasi Pengapon Boyolali, Jawa Tengah pada Kamis (12/10/2023).

Pada first welding hadir Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Boyolali, Insan Adi Asmono S.STP, M.Hum mewakili Bupati Kabupaten Boyolali, Direktur Teknologi & Infrastruktur PGN, Direktur Infrastruktur Pertamina Patra Niaga, Direktur Utama PGN Solution, Direktur Teknik dan Pengembangan PGN Solution, Kapolres Boyolali, Dandim Boyolali dan Kepala Kejaksaan Negeri Boyolali.

Bupati Boyolali menyampaikan melalui Asda II, menyambut baik Pembangunan pipa minyak Pengapon – Boyolali ini dan berharap dapat bermanfaat bagi masyarakatnya.

“Harapannya dengan proyek ini dapat berjalan lancar sehingga dapat terjaminnya stok BBM dan dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama di Boyolali, semoga tidak ada kendala dalam melaksanakan Pembangunan ini, pada prinsipnya Pemerintah Daerah Boyolali mendukung penuh setiap Proyek Strategis Nasional yang berjalan di wilayahnya.” ujar Insan.

Pembangunan pipa steel sepanjang ± 81,5 kilometer yang berdiameter 12 inch ini akan dimanfaatkan untuk kelangsungan energi di wilayah Jawa Tengah melaui penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Premium, Solar, Pertamax, dari Integrated Terminal Semarang Group (Pengapon) ke Fuel Terminal Boyolali.

“Kami mengapresiasi PGN Solution yang telah melaksanakan capability dalam hal pembangunan kontruksi infrastruktur energi. Kehandalan pipa harap senantiasa diutamakan, lantaran pipa ini untuk memenuhi kebutuhan BBM di Boyolali. Kolaborasi dengan Pertamina Patra Niaga sekaligus menjadi wujud sinergi antar Subholding Pertamina dan ini harus ditingkatkan kedepannya,” ujar Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasyar.

Ia berharap, dengan adanya pipa BBM yang dibangun PGN Solution turut mengakomodasi stok BBM yang aman untuk masyarakat Boyolali. Proyek pipa minyak ini adalah jalur pipa untuk menyalurkan produk BBM yang dapat menekan biaya distribusi dan merupakan upaya nyata implementasi Environmental Social Governance (ESG) dalam membantu mengurangi emisi karbon, dimana sebelumnya penyaluran BBM menggunakan kapal dan truk.

“Proyek Pipanisasi Pengapon Boyolali ini bermaksud memasang jalur pipa untuk dapat menyalurkan produk BBM, sehingga dapat menjaga ketahanan stok BBM dan mencegah potensi kegagalan suplai khususnya produk Gasoline di wilayah Jawa Tengah. Harapannya Pembangunan ini dapat berjalan lancar sehingga segera dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan Energi di wilayah Jawa Tengah.” imbuh Direktur Infrastruktur Pertamina Patra Niaga, Edward Adolf Kawi.

Sabaruddin Direktur Utama PGN Solution menambahkan bahwa pembangunan pipa dari Pengapon ke Boyolali ini akan melintasi beberapa wilayah di antaranya Kabupaten Semarang, Mranggen hingga Kedoya Semarang.

“PGN Solution akan berkomitmen mendukung Pertamina Patra Niaga dalam suplai energi di Jawa Tengah dengan membangun infrastruktur pipa yang diharapkan berjalan on time, on budget, dan on quality serta memenuhi aspek-aspek safety, sosial, dan keberlangsungan lingkungan,” sambung Sabaruddin.

Dalam Pembangunan pipa ini selain aspek engineering dan teknis yang harus dipersiapkan, PGN Solution juga fokus terhadap aspek sosial dan perizinan melalui koordinasi dengan para stakeholder lainnya pada wilayah-wilayah yang menjadi lintasan Pembangunan.

“Dengan First Welding ini tentunya kami harapkan dukungan penuh dari seluruh stakeholder agar seluruh tahapan proses pembangunan pipa ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga segera dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan Energi di wilayah Jawa Tengah,” tutup Sabaruddin. []

Populer Minggu Ini