Jejamo.com, Jakarta – Tony Abbot akhirnya harus mengahiri jabatannya sebagai Perdana Mentri Australia. Hal ini dipastikan setelah Abbott kalah dalam pemilihan calon perdana mentri dari partai liberal. Ia dikalahkan oleh Malcolm Turnbull dengan hasil perolehan suara 55-44.
Dengan hasil ini Malcolm Turnbull, memiliki peluang besar unutk mengantikan Abbot sebagai Perdana Mentri berikutnya. “Perdana Menteri Australia bukan presiden. Namun perdana menteri adalah yang pertama dan sederajat,” katanya, sambil diapit Julie Bishop, yang kembali terpilih sebagai wakil pemimpin, seperti dilaporkan halaman CNN Indonesia, Senin,14/9/2015.
Sejumlah pihak menilai pernyataan tersebut adalah bentuk kritik terhadap gaya kepemimpinan Abbot selama ini. Ia kerap dianggap sebagai pemimpin yang membuat keputusan tanpa konsultasi apapun.
Namun Turnbull mengaku tidak akan mengomentari setiap kebijakan pemerintah saat ini. Ia hanya berjanji bahwa keputusan yang baru akan dibuat dengan cara yang bijaksana dan penuh pertimbangan.
“Saya tidak akan membuat pernyataan kebijakan dari podium ini malam ini. Tentu saja kebijakan berubah, mereka berubah sepanjang waktu,” ujarnya.
Tony Abbot adalah Perdana Mentri Australia yang sempat menuai kritik dari masyarakat Indonesia karena dianggap pamrih terhadap bantuan ketika bencana tsunami menimpa Aceh. Sebagian Warga Australia juga mengaku malu karena Abbott kerap melontarkan pernyataan yang menyudutkan Australia sendiri.(*)