Berita Mancanegara, Jejamo.com – Tak ada korban selamat dari peristiwa jatuhnya pesawat Airbus A320 milik maskapai penerbangan Rusia Kogalymavia, di wilayah Sinai, Sabtu 31 Oktober 2015. Pesawat naas itu membawa 224 orang, termasuk 17 anak-anak dan tujuh awak pesawat.
Masih belum diketahui penyebab tragedi pesawat Rusia yang lepas landas dari Bandara Internasional Sharm El-Sheikh, Mesir untuk menuju Saint Petersburg, Rusia itu. Otoritas Mesir menyebut, pesawat yang dioperasikan oleh perusahaan Rusia Kogalymavia dilaporkan hancur.
“Benar-benar hancur dengan semua di papan mungkin telah meninggal”, kata seorang petugas keamanan dari tim SAR seperti dilansir The Guardian dan dilaporkan Tempo.co, Minggu, 1 November 2015.
“Pesawat terbelah menjadi dua, sebagian kecil di ujung ekor yang terbakar dan bagian yang lebih besar yang menabrak batu,” kata seorang petugas penyelamat.
Kementerian Kesehatan Mesir telah dikirim 45 ambulan ke tempat kejadian untuk mengevakuasi korban. Lokasi kecelakaan ditemukan pada Sabtu pagi di Arish selatan, pegunungan tengah Sinai. “Kondisi cuaca buruk mempersulit kru penyelamat mencapai tempat kejadian,” ujar petugas keamanan lainnya.
Sinai Utara adalah rumah bagi kelompok militan Islam dan berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). “Tapi tidak ada indikasi pesawat itu ditembak jatuh,” kata petugas keamanan Mesir kepada Reuters seperti dilansir Tempo.co.(*)
Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya