Jejamo.com, Kota Metro – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Metro mengajak seluruh masyarakat di kota itu untuk ikut berperan aktif dalam penyelenggaraan jam belajar masyarakat (JBM) yang disosialisasikan melalui gerakan 1921.
Plt Kepala Satpol PP Metro, Jose Sarmento, mengatakan, JBM diinisiasi guna mendukung program Wali Kota Metro, Generasi Emas Metro Cemerlang (Gemerlang). Satpol PP sendiri sifatnya membantu menyebarkan informasi kepada masyarakat dengan membentuk regu humanis, Wanita Praja Pol PP, yang berkeliling menyosialisasikannya.
Menurut Jose, orang tua siswa berperan penting dalam menyukseskan JBM. Masyarakat bisa ikut aktif dalam program ini melalui gerakan 1921 yang digencarkan Satpol PP melalui Wanita Praja.
“Jadi, 1921 itu maksudnya pendampingan proses belajar anak yang dilaksanakan paling sedikit dua jam setiap hari antara pukul 19:00 WIB sampai pukul 21:00 WIB. Pol PP di sini akan rutin berkeliling. Sifatnya semacam woro-woro, mengingatkan dan mengajak masyarakat khususnya orang tua untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan program ini,” kata Jose kepada Jejamo.com, Senin, 26/12/2022.
Menurutnya ada keterkaitan antara peran orang tua, mutu belajar siswa, peningkatan kualitas SDM, hingga ketertiban penerapan aturan. Jose juga mengatakan pihaknya butuh kepedulian dari masyarakat, terkait pengawasan terhadap pelajar saat jam belajar di sekolah berlangsung. Mengingat di pertengahan November lalu terdapat puluhan pelajar terjaring razia saat bolos sekolah.
“Terkait jam belajar, Pol PP selalu koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan setelah pelaksanaan woro-woro, itu langsung saya laporkan ke beliau juga,” paparnya.
“Bukan hanya di rumah sih, tentu orang tua juga harus ikut berperan dalam pengawasan terhadap siswa-siswi di lingkungannya masing-masing, khususnya pada saat jam belajar efektif di sekolah, mengingat beberapa waktu lalu kan ada pelajar anak yang terjaring razia kami. Itu juga butuh perhatian dan kerja samanya,” sambungnya.
Jose juga mengimbau siswa dan siswi Kota Metro agar meluangkan waktu untuk membaca kitab suci sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing, minimal selama 15 menit sebelum proses belajar mengajar dimulai.
“Semua gerakan ini kita lakukan tentu untuk mewujudkan Gemerlang, sesuai program Wali Kota Metro,” tuturnya.
Gerakan 1921 itu menuai respons dari sejumlah masyarakat di Bumi Sai Wawai. Seorang ibu rumah tangga warga Yosorejo, Ana (36) mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Satpol PP Kota Metro tersebut.
“Ya sempat kaget sih. Awalnya aku kira mau razia pedagang kaki lima. Ternyata isi imbauannya ngajak wali murid, supaya sama-sama mengawasi anak sekolah,’’ ucapnya.
“Ya baguslah. Setidaknya kan jelas ada kegiatannya. Ada gerakannya. Lagi pula positif, bermanfaat. Tapi coba lebih diarahkan untuk anak-anak sekolah juga, supaya takut mau bolos sekolah,” tandasnya.(*)[Anggi]