Jejamo.com, Bandar Lampung – Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung Suryani M Nur, yang juga Ketua MUI Bandar Lampung menilai, ada beberapa penyebab mengapa perayaan Tahun Baru Islam tidak sesemarak Tahun Baru Masehi.
Kata Suryani, pergantian tahun dalam kalender Masehi dirayakan oleh segenap warga dunia. Tidak hanya umat non-Islam, mereka yang beragama Islam pun merayakan malam pergantian tahun itu dengan meriah.
Sedangkan, pada Tahun Baru Islam, hanya kaum muslimin saja, itu pun sebagian, yang merayakan dengan beragam kegiatan.
“Maka wajar kalau perayaan atau semacam acara menyambut pergantian tahun kalender Hijriah tidak semeriah Masehi. Karena dari sisi jumlah yang mengadakan saja sudah berbeda. Apalagi ini kan sudah berlangsung dari tahun ke tahun,” kata Suryani kepada jejamo.com via telepon dari Madinah.
Suryani mengatakan, yang penting sekarang mulai mensosialisasikan Tahun Baru Islam ke masyarakat. Ia mengapresiasi munculnya poster, banner, dan semacam ilustrasi di media sosial yang berisi ucapan selamat Tahun Baru Islam.
Hari ini segenap muslim memperingati Tahun Baru Hijriah, 1 Muharam 1439 Hijriah. Penanggalan kalender Hijriah sendiri dimulai pada masa Khalifah Umar bin Khattab.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com
