Jejamo.com, Kota Bandung – Pecatur Lampung Via Lastiningtyas, bermain seri melawan Anna Wening Rahajeng, wakil DIY Yogyakarta, pada perebutan medali catur kategori klasik perorangan putri PON Jabar 2016, yang berakhir malam ini, Kamis, 22/9/3016, di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung.
Via yang memainkan bidak putih dengan Opening Scott, memiliki keunggulan dua Pion sejak permainan tengah. Di langkah ke 46 permainan berakhir seri setelah kedua pemain menemui situasi Gajah Belang (bidak gajah saling bertemu berhadapan) karena saling melindungi pion masing-masing.
Sebelumnya, di babak ke-3 yang berakhir siang tadi, Via Lastiningtyas menang dari Pecatur Banten Esa Tiana. Bermain dengan pembukaan Sisilia Khan, Via memastikan kemenangan pada langkah ke-40. “Babak ke-3 tadi sejak permainan tengah Via memang sudah unggul kualitas dari Wakil Banten, menang di langkah ke 40” kata Johan, Pelatih.
Sejauh ini poin yang berhasil dikumpulkan Via melalui 2 kali menang, satu kali seri, dan satu kali kalah adalah 2 1/2. Jumlah ini terpaut 1 poin dari pemilik poin terbanyak di kategori ini WGM. Medina Warda Aulia, wakil dari DKI Jakarta, dengan perolehan 3 1/2. Perolehan poin ini memberi peluang Via untuk memperoleh medali dalam gelaran PON XIX Jawa Barat.
Pertandingan babak ke-4 kelas klasik Perorangan Putri, juga mempertemukan dua Woman Grand Master (WGM) Indonesia. Antara Irene Kharisma Sukandar, mewakili Jawa Barat, melawan Medina Warda Aulia wakil dari DKI Jakarta. Pertandingan dua WGM itu juga berakhir seri.
Menghadapi pertandingan babak ke-5 dan ke-6 besok, Jumat, 23/9/2016, Johan menekankan Via untuk menjaga stamina dan mengevaluasi hasil pertandingan. “Teknik catur Via jauh lebih baik dibanding sebelumnya, trik dan strategi sudah selesai. hal yang utama menjaga stamina, kategori catur klasik lebih menguras energi karena waktu bertanding yang panjang, ini kategori elit.” terang Johan.
Pemilik gelar Fide Master ini menyatakan, sepanjang empat bulan persiapan PON ia mentransfer 60 persen teknik dan strategi caturnya kepada Via melalui latihan. “Saya total mengajarkan Via, dibanding murid dari Provinsi lain porsi skil catur yang saya beri lebih besar, 60 persen. Sisanya hanya bisa diperoleh Via sendiri dari pengalaman pertandingan. Saya selalu tekankan jangan alpa evaluasi hasil pertandingan ke dia” ungkapnya.(*)
Laporan Arif Surakhman, Tim Liputan PON XIX Jawa Barat