Jejamo.com, Bandar Lampung – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Lampung memprediksi pertumbuhan ekonomi stabil di angka 5 sampai 5,4 persen hingga akhir 2018.
Menurut Budiharto Setyawan, Kepala Bank Indonesia KPW Lampung, memasuki triwulan II 2018, ekonomi Lampung diperkirakan mampu tumbuh lebih tinggi.
Ini ditopang oleh meningkatnya kinerja konsumsi swasta seiring dengan masuknya bulan Ramadan, Idul Fitri, serta berlangsungnya Pilkada serentak.
Demikian pula halnya dengan konsumsi pemerintah yang diprediksikan akan tetap tumbuh tinggi. Ini sejalan dengan efektifnya penerimaan pendapatan daerah sehingga akselerasi belanja dapat dilakukan.
Budiharto Setyawan mengatakan, pada sisi eksternal seperti ekspor, diperkirakan tidak akan sekuat triwulan sebelumnya seiring dengan penurunan permintaan beberapa komoditas ekspor yang dapat menurunkan produk seperti halnya lada, udang dan buah-buahan.
Secara sektoral, Budiharto menyarankan untuk segera melakukan percepatan usaha pertanian, transportasi, dan pariwisata untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat.
“Kita sedang ada pada periode yang sangat menguntungkan baik secara mikro maupun makro. Sebab itu, sektor pertanian, transportasi dan pariwisata harus mampu menunjang sebab ini sifatnya multiplier effect,” ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 28/6/2018.
kemungkinan terjadinya inflasi pada tahun 2018 diperkirakan terkendali pada kisaran 3,5 persen hingga 1 persen. Sebab, tekanan inflasi biasanya bertepatan dengan Ramadan dan Idul Fitri.
Namun demikian beberapa hal yang berpotensi meningkatkan tekanan dan menjadi faktor risiko inflasi ke depan tetap perlu diperhatikan.
“Inflasi relatif kecil kemungkinannya. Probabilitasnya begitu jika merujuk histori tahun-tahun sebelumnya yang rawan justru saat Ramadan dan Idul Fitri yang sudah kita lewati dengan baik,” pungkasnya.(*)
Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo.com