Berita Mancanegara, Jejamo.com – Penghargaan Konfusius Cina menganugerahkan nobel perdamaian kepada diktator Zimbabwe Robert Mugabe. Robert Mugabe dituduh menggunakan kekerasan sistematis dan penyiksaan untuk mempertahankan kekuasaannya.
Qio Damo, Pendiri China International Peace Studies, membela pemberian nobel itu karena menurutnya Mugabe memberikan kontribusi luar biasa untuk perdamaian dunia.
Dalam penghargaan ini Mugabe mengalahkan Sembilan finalis lainnya termasuk Bill Gates, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, dan Presiden Korea Selatan, Park Geun-Hye.
“Kalau Mugabe tidak merebut kekuasaan pada tahun 1980 dan tidak memainkan peran berapa banyak bakat yang akan sia-sia,” kata Qiao, seperti dilansir jejamo.com dari Thelegraph, Kamis, 22/10/2015.
Penghargaan perdamaian Konfusius berbeda dengan Nobel perdamaian karena sponsor dari Konfusius ini merupakan para akademisi dan pengusaha swasta yang mengaku bahwa mereka mandiri dari pemerintah Tiongkok.
Diambil dari nama tokoh bijak Tiongkok kuno, penghargaan ini pertama kali dibuat pada 2010 setelah Nobel perdamaian diberikan kepada tahanan aktivis Tiongkok yang merupakan penulis dan pegiat oposisi, Liu Xiaobo.
Mugabe merupakan tokoh yang memiliki hubungan dekat dengan Beijing selama puluhan tahun. Dalam sebuah pernyataan September lalu, panita penghargaan memuji Mugabe berkomitmen membangun tatanan politik dan ekonomi negara, untuk kepentingan rakyat Zimbabwe.(*)