Oleh: M Imron Rosyadi
(Penggerak Garbi Lampung)
Komisi Pemilihan Umum menyampaikan bahwa perhetalan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di sejumlah derah di Indonesia akan dilaksanakan sekitar pertengahan tahun 2020.
Setelah Pilpres dan Pileg 2019, tahapan Pilkada 2020 baru akan dilaksanakan, termasuk Peraturan KPU (PKPU) Pilkada serentak juga belum terbit. Menurut beberapa informasi yang penulis terima, PKPU ini akan terbit sekitar bulan September 2019
Sekadar mengingatkan, selain Kota Bandar Lampug, kabupaten/kota di Provinsi Lampung yang akan melaksanakan Pilkada serentak tahun 2020, di antaranya Kota Metro, Lampung Tengah, Lampung Selatan, Lampung Timur, Pringsewu, Pesawaran, dan Way Kanan.
Beberapa bulan lalu, kami sempat bincang-bincang santai dengan dua orang politisi kota Bandar Lampung.
Mereka menyampaikan bahwa mekanisme pemilihan wali kota maupun bupati ini belum jelas.
Apakah dengan pemilihan langsung, ataupun melalui mekanisme dipilih oleh anggota DPRD yang terpilih di periode 2019 – 2024.
Yang pasti, final mekanisme apa yang akan diterapkan pada pilkada 2020, masih menunggu ketuk palu oleh DPR.
Meskipun demikian, mekanisme dan jadwalnya belum clear. Sebagai bagian dari masyarakat yang lahir dan tinggal di kota Bandar Lampung, tidak ada salahnya bila kita mulai mewacanakan dan mendiskusikan beberapa hal.
Khususnya terkait dengan isu, problem dan tantangan utama yang sedang dan akan dihadapi kota ini, serta kedepan sosok pemimpin seperti apa yang dibutuhkan kota Bandar Lampung dengan melihat kondisi realitas dan tantangan ke depan.
Bila mengaca pada informasi yang kami baca di beberapa media lokal, baik cetak maupun online, serta berdasarkan obrolan santai di beberapa komunitas dan penggiat diskusi perkotaan.
Saat ini paling tidak ada tiga isu utama yang menjadi problem kota Bandar Lampung.
#Pertama, tentang tata kota dan kemacetan
Problem ini tentu akan sangat berterkaitan dengan beberapa hal, kebijakan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) kota Bandar Lampung, kebijakan rekayasa lalu lintas serta optimalisasi fasilitas tranportasi masal
#Kedua, isu lngkungan hidup dan sampah
Tantangan utama ibu kota provinsi, kota metropolitan tentu ada pada isu-isu lingkungan hidup, ruang terbuka hijau, serta pengelolaan sampah yang konfrehensip
#Ketiga, kemiskinan dan ekonomi kreatif
Salah satu masalah yang menonjol di Kota Bandar Lampung adalah pengangguran yang cukup tinggi, ditambah lagi sektor ekonomi kreatif di kota ini belum nampak terlihat jelas arah dan konsepnya.
Para bakal calon wali kota Bandar Lampung harus benar-benar detail memahami problem yang dihadapi kota ini.
Ketiga isu di atas bisa untuk pemantik awal guna menjadi bahan para calon kontestan menyusun tawaran program
Tentu ke depan kita membutuhkan sosok yang hanya apik menampilkan citra di sosial media, apalagi yang di tampilkan hanya sosialisasi kegiatan-kegiatan dan quote-quote yang tidak terlalu nyambung dengan isu-isu yang sedang dihadapi kota Bandar Lampug.
Kita membutuhkan sosok yang mulai berani menawarkan draf gagasan. Gagasan tentang nasib kota Bandar Lampung paling tidak dalam kurun 5 sampai 10 tahun kedepan.
Masih ada waktu kurang lebih 12 bulan lagi bagi para bakal calon wali kota bersama timnya untuk mulai merumuskan program.
Kita berharap kedepan bukan hanya isi tas yang menjadi penentu kemenangan.
Kita menginginkan kapasitas pemimpin dapat menjadi prioritas utama penentu kemenangannya. []