Jejamo.com, Bandar Lampung – Berada di depan lensa kamera fotografer, buat Ayu, adalah momentum di mana dirinya bisa mengeskplorasi hobinya dalam dunia fotografi. Entah ada sensasi khusus yang dirasakan model cantik ini saat menerima kilatan blitz kamera pewarta foto.
Gadis manis bernama asli Rika Rahayu ini saat kecil tak menyukai saat dirinya difoto. Alasannya cukup unik.
“Aku tuh pas kecil takut banget kalau kena sinar kamera. Aneh ya, tapi memang begitu. Sekarang malah suka banget dengan dunia itu,” katanya kepada jejamo.com, Senin, 20/2/2017.
Ayu mulai aktif dalam dunia fotografi sejak 2015. Itu kali pertama ia bersentuhan dengan dunia foto hunting di Bandar Lampung.
Bungsu dari lima bersaudara ini mengatakan, saat berada di depan lensa kamera, ia bisa mengeksplorasi kemampuannya dalam dunia model. Apalagi, jika spot tempat ia bergaya adalah ruang terbuka. Ia menikmati betul saat bergaya di depan kamera di alam terbuka.
“Kebanyakan sesi aku memang di alam terbuka. Selain tempatnya enak, aku bisa lebih leluasa mengeksplorasi gayaku dalam difoto. Di ruangan tertutup juga oke sih, tapi menurutku tetap lebih nyaman di alam terbuka,” katanya.
Ayu bukan sekadar model yang piawai berlenggak lenggok di depan kamera. Ia juga lumayan punya pengalaman dalam memotret dan mengolah hasil foto.
Namun, untuk memotret, lumayan lama tak ia lakoni.
“Kalau ngedit foto masih bisa dan sering. Kalau megang kameranya yang udah lama banget,” kata dia.
Ayu mengaku belajar otodidak dalam dunia fotografi. Ia tidak belajar secara khusus untuk urusan yang satu ini. Meski demikian, fotografer yang sering membidikkan lensa kamera ke arahnya selalu memberikan arahan kepadanya.
“Enggak pernah sih kalau belajar khusus. Paling pas di lokasi aja sering diberikan arahan oleh fotografernya,” ujar alumnus SMA Negeri 4 Bandar Lampung ini.
Untuk urusan hunting ini, Ayu mengaku kerap dibayar layaknya model profesional. Namun, ia menolak halus untuk memberi tahu nominal rupiah yang masuk koceknya setiap kali sesi foto.
“Ada deh, lumayanlah,” ujarnya pendek.
Ia juga bercerita pernah menjadi model ikutan Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) saat acara Krakatau Big Week 2016.
Cewek kelahiran Bandar Lampung, 12 September 1997, ini mengatakan, meski aktif di dunia model, ia tetap memprioritaskan pekerjaan atau karier. Ia bercerita pernah bekerja di dunia konsultan. Kini, ia tengah mengejar ambisi baru dalam kariernya. Apa itu?
“Aku mau jadi pramugari. Insya Allah Maret nanti ada bukaan lowongan jadi pramugari. Aku udah siapkan berkasnya, doakan ya,” ujarnya.
Ayu juga sudah membuka akses ke beberapa fotografer dan agency di Jakarta agar foto-fotonya dilirik majalah model terkemuka.
“Aku ada kenalan agency di Jakarta. Kalau tidak salah yang acara Take Me Out. Foto aku sudah direkomendasikan, mudah-mudahan ada kans tampil di majalah model di Jakarta,” katanya.
Tidak takut dengan anggapan orang soal profesi model yang “negatif”.
“Buatku sih, enggak semua model itu negatif. Ini kan pekerjaan, profesi. Selama ia menjalani profesi itu dengan baik, enggak ada salahnya,” ujarnya.
Pendapat masyarakat soal profesi model yang nyerempet-nyerempet ke arah negatif, Ayu tanggapi dengan santai.
Buat Ayu, setiap orang bebas dan boleh berpendapat. Tapi, ia meyakini, setiap model pasti lebih kepada profesionalitas dalam bekerja,” kata anak pasangan Arifin dan Hafsah ini.
Jika Anda ingin berkorespondensi dengan Ayu, silakan mengikuti akun Instagramnya pada @rr.yuuu.(*)
Laporan Adian Saputra, Jurnalis Jejamo.com