Jejamo.com – Sebagai kelompok teroris dengan teritori yang luas, Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) membutuhkan dana yang besar untuk biaya kegiatan kelompok mereka.
Mulai dari persenjataan, perekrutan anggota, membayar anggota yang berperang hingga rencana teror bom yang kerap mereka lakukan di banyak tempat di belahan dunia.
Berikut adalah enam sumber dana utama yang menyokong pergerakan ISIS yang dirangkum dari berbagai sumber.
- Penjualan minyak
ISIS telah merebut beberapa ladang minyak penting di Suriah dan Irak. Jalur penyelundupannya minyak mereka melewati Turki. Amerika Serikat menaksir, tiap bulan ISIS meraup omzet hingga 40 juta dollar AS dari pasar gelap minyak, atau setara dengan Rp 525 miliar.
- Penjarahan bank
ISIS selalu menjarah bank-bank di kawasan yang mereka rebut di Suriah dan Irak. Saat menaklukkan Kota Mossul di utara Irak, dilaporkan dana sebesar 420 juta dollar AS raib dijarah. Jumlah ini cukup buat membayar gaji 50.000 teroris mereka selama setahun.
- Pajak dan pemerasan
Delapan juta rakyat di kawasan kekuasaan ISIS harus membayar pajak antara 5 sampai 15 persen dari pendapatan. Pemerintah Jerman melaporkan, ISIS juga menerapkan pajak khusus bagi warga non-Muslim.
- Penjualan barang antik
Para teroris ini pun biasa mempropagandakan aksi menghancurkan berhala dari kota-kota antik yang mereka kuasai. Namun, barang antik berharga tinggi biasanya diamankan dan diselundupkan untuk dijual di pasar gelap.
- Penculikan dan uang tebusan
Sandera yang mempunyai efek propaganda besar biasanya dieksekusi dan videonya ditayangkan lewat internet. Namun bagi yang kurang terkenal biasanya dimintai tebusan.
- Sumbangan
Simpatisan ISIS cukup banyak tersebar di mana-mana. Mereka diyakini menyumbang dana bagi kelompok teror ini.(*)
Kompas.com