New York, Jejamo.com – Presiden China Xi Jinping mengeluarkan pernyataan mengejutkan dalam pidatonya di Majelis Umum PBB, New York, Amerika Serikat. Xi menyampaikan komitmen negaranya untuk menyumbang dana dalam jumlah besar serta menurunkan lebih banyak pasukan bagi upaya perdamaian PBB.
Dilansir dari CNN Indonesia, Selasa, 29/9/2015, Xi mengatakan China akan menurunkan sebanyak 8.000 personel militer tambahan untuk pasukan perdamaian PBB serta menggelontorkan US$100 juta bagi Uni Afrika dalam membentuk unit respons darurat konflik.
Selain itu, Xi juga berjanji negaranya akan menyumbang US$1 miliar untuk “dana pembangunan dan perdamaian” PBB.
Pernyataan Xi ini sekaligus menjawab desakan Amerika Serikat dan negara-negara Barat agar China, sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua dunia, memikul lebih tanggung jawab lebih besar di PBB.
China sendiri adalah negara yang menurunkan pasukan terbanyak untuk misi penjaga perdamaian PBB, jika dibandingkan dengan empat negara anggota tetap Dewan Keamanan lainnya.
Namun jumlah konstribusi yang diturunkan Beijing di PBB masih terbilang kecil, jika dibandingkan dengan anggaran pertahanan yang mereka keluarkan setiap tahunnya. China dalam hal ini masih kalah dengan Bangladesh dan Pakistan, dalam hal kontribusi di PBB dan kaitannya dengan anggaran pertahanan negara.
Dalam KTT khusus untuk penjaga perdamaian yang diadakan oleh Presiden AS Barack Obama pada Senin sore waktu setempat, Xi menyatakan akan menurunkan pasukan helikopter China untuk operasi penjaga perdamaian di Afrika.
China, lanjut Xi, juga akan menyelenggarakan pelatihan bagi 5.000 tentara penjaga perdamaian dari berbagai negara dalam lima tahun ke depan
Menurut pengamat, keputusan China menurunkan 8.000 pasukan tambahan sangat penting. Nantinya pasukan ini akan ditugaskan sebagai polisi di wilayah konflik.
“Polisi adalah salah satu celah terbesar dalam operasi penjaga perdamaian PBB. Ini adalah langkah penting dalam menciptakan kapasitas tentara yang berdedikasi,” kata Bruce Jones, ahli studi perdamaian dan wakil presiden kebijakan luar negeri di Brookings Institution.
Sebelumnya April lalu China telah menurunkan 700 tentara ke Sudan Selatan untuk melindungi warga sipil, staf PBB dan pekerja kemanusiaan. China adalah investor terbesar di ladang minyak Sudan Selatan yang produksinya melemah akibat konflik.
Penampilan Xi di mimbar PBB adalah yang pertama kali sejak menjabat pemimpin negara tahun 2012. Tahun depan, China akan memimpin G-20, kelompok 20 negara dengan perekonomian terbesar dunia.(*)