Jejamo.com – Menggendong si buah hati tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan supaya tak terjadi hal buruk bagi anak.
Menurut dr Daffodilone Cahyadi, SpOT, gendongan berjenis M-shape lebih direkomendasikan. Sementara yang harus dijauhi adalah gendongan yang memungkinkan posisi kaki anak lurus.
Cara gendong yang salah kata dr Daffo membuat anak berisiko terkena hyp dysplasia atau displasia panggul. Yakni kondisi di mana panggul dari sendinya. Di antara akibatnya adalah kaki pendek sebelah, sendi panggul yang bergerak berbeda arah dengan lainnya, serta lipatan kulit pada bagian dalam paha lebih banyak.
“Hal ini harus ditangani dari awal karena jika tidak, kaki anak akan pendek sebelah, pertumbuhan panggul tidak bagus, dan cara jalan jadi tidak baik,” kata dr Daffo dalam acara Pekan Menggendong Sedunia 2017 yang digelar Indonesia Baby Wearers (IBW) seperti dilaporakan Haibunda.com, Kamis, 19/10/2017.
Jika sudah telanjur mengalami displasia panggul, orang tua harus memberi penanganan sedini mungkin. Salah satu terapi yang disarankan pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan adalah dengan memasang pavlik harness, yaitu penjepit yang paling umum digunakan untuk bayi dengan kelainan panggul.(*)