Jejamo.com, Tanggamus – Nelayan tradisional payang tarik di Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus, mengeluhkan hasil tangkapan merosot belakangan ini.
Kurniawan, satu dari delapan pandega payang tarik Atum Jaya mengatakan, saat ini hasil tangkapan payang mereka merosot jauh, bahkan sampai tidak mengangkat ikan sama sekali saat payang taur.
Faktor cuaca, seperti arus laut yang kuat dan jernihnya air laut menjadi salah satu penyebabnya. Menurut dia, hari ini mereka taur empat kali, mulai dari jam 7:30 pagi sampai dengan jam 17:30 sore hanya mengangkat tidak sampai 2 bakul ikan jenis jaburan atau ikan-ikan kecil yang nilai jualnya rendah.
Mereka berbagi hasil dengan pemilik payang, yaitu 1 bagian untuk pemilik payang dan 2 bagian untuk para pandega. “Hasilnya tidak menentu, kalau lagi along (hasil tangkapan banyak) satu pandega bawa pulang 1 juta sehari, tapi sering tidak mendapatkan hasil sama sekali,” jelas Kurniawan kepada Jejamo com, Senin sore, 29/3)/2021.
Pembakul ikan, Hermain mengatakan, beberapa bulan terakhir hasil tangkapan payang memang merosot. Jangankan untuk mengirim ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kotaagung, untuk mereka mengecer keliling pekon saja susah.
Dia mengaku pada taur terakhir hari ini dapat setengah bakul dan habis dibagi-bagi warga yang memang sudah menunggu di pantai dari tadi. “Harga ikan di pantai tergantung banyaknya hasil tangkapan, kalau sekarang memang agak mahal jualnya,” ucapnya.(*)[Zairi]