Jejamo.com, Tanggamus – Petani Manggis Kotaagung Kabupaten Tanggamus bisa bernapas lega, pasalnya buah yang berjuluk Queen of Tropical Fruit itu tembus pasar ekspor ke Taiwan.
Pemilik gudang buah Menggala Berkah, Matsuani mengatakan, musim manggis saat ini terbilang musim penyelang. Sehingga hanya manggis Kotaagung Barat dan sebagian Kotaagung Timur yang berbuah. Meski tidak lebat, kualitas buah manggisnya bagus dan masuk pasar ekspor.
“Harga di tingkat petani Rp18.500, setelah masuk gudang dilakukan penyortiran untuk memisahkan yang masuk ekspor, dan sisanya yang tidak masuk akan dikirim ke pasar lokal,” jelasnya kepada Jejamo.com, Sabtu, 29/5/2021.
Menurutnya, Menggala Berkah hanya menyediakan bahan baku saka. Sementara bagian penyortiran dan proses lainnya dari perusahan eksportir PT Apolo. Dalam sehari manggis yang masuk ke gudang mencapai 5 ton.
Mang Ecek, penghubung ke PT Apolo mengatakan, terlebih dahulu dilakukan beberapa tahapan proses sebelum manggis dikemas. Mulai dari penyortiran yang masuk kelas ekspor, dengan kreteria yaitu ukuran besar 9 biji/1 kg, dan 12 biji/1 kg, mulus fisik luar dan dalamnya.
Kemudian dilakukan pencucian dengan air bersih, diberikan bahan penyegar lalu dikeringkan dan di-packing atau dikemas. Dari kualitas manggis 40 persen yang masuk ekspor, kemudian dikirim menggunakan mobil boks AC ke ke Gudang Induk Bogor untuk dilakukan proses karantina sebelum masuk peti kemas.
“Ada tiga gudang buah yang bekerja sama dengan PT Apolo, di Pekon Menggala, Pekon Mulangmaya Kecamatan Kotaagung Timur, dan satunya di Kotaagung Barat. Dalam sehari kami bisa mengirim satu mobil boks atau 5 ton,” jelasnya.(*)[Zairi]