Jejamo.com, Lampung Tengah – Bupati Lampung Tengah, Mustafa memberikan apresiasi kepada warga Kampung Poncowati dalam keunikannya mempertahankan tradisi jimpitan. Jika di tempat lain jimpitan menggunakan beras namun di kampung setempat, warga lebih memilih memberikan uang senilai Rp 500 untuk penggantian beras. Dana yang terkumpul dari jimpitan ini dipergunakan untuk kegiatan kampung dan membantu warga yang terkena musibah.
“Saya dengar tradisi jimpitan warga Poncowati berbeda dengan kampung lainnya, yakni menggunakan uang. Selanjutnya uang tersebut digunakan untuk kegiatan kampung, ini sangat kreatif, karena selain menciptakan rasa aman, ternyata ronda mampu memberikan manfaat lain untuk warga,” ujar Mustafa, saat ronda pada Rabu, 12/10/2016 dinihari.
Pada kesempatan itu, bupati juga kagum dengan kondisi pos ronda warga yang besar dan tertata rapi. Dia berharap kampung-kampung lainnya bisa membuat terobosan baru yang mampu memberikan manfaat khususnya dalam aktivitas ronda.
“Mari berlomba-lomba ciptakan inovasi baru. Saya percaya jika warga dapat membuat terobosan baru, maka kampung akan maju dan secara otomatis kabupaten juga akan maju,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Kampung Poncowati Gunawan Pak Pahan menjelaskan, setiap warga yang mendapat jatah ronda wajib menyetor iuran sebesar Rp 500 rupiah. Dari situ warga menghasilkan dana sebesar Rp 700 ribu perbulan, dan Rp 9 juta pertahun.
“Jadi disinikita ada yang namanya tradisi jimpitan. Tapi disini jimpitannya tidak menggunakan beras, kita ganti menggunakan uang limaratus rupiah,” kata Gunawan.
Menurutnya dana yang terkumpul selanjutnya dimasukan kedalam kas kampung. “Bisa juga nanti kita pergunakan untuk pembayaran PBB, selain itu juga bisa untuk kegiatan ulang tahun kampung, kegiatan sosial, atau kematian dan musibah yang menimpa warga,” imbuhnya.
Ia menambahkan, bagi siapa saja warga di kampung Poncowati yang tidak aktif melaksanakan ronda, maka akan diberi sanksi. “Sanksinya nanti akan kita serahkan ke RT masing-masing apa yang pas diberikan untuk masyarakat yang tidak aktif ronda,” pungkasnya.(*)
Laporan Raeza Handani, wartawan jejamo.com.