Jejamo.com, Lampung Timur – Produksi tungku rumahan warga Desa Brajaluhur, Kecamatan Brajaselebah, Lampung Timur mengubah secara drastis perekonomian masyarakat menjadi lebih baik. Lebih dari 60 persen lebih warga Desa Brajaluhur melakoni pekerjaan membuat tungkku.
Kepala Desa Brajaluhur, Supratikno, mengatakan, tungku hasil tangan tangan warga Brajaluhur itu sudah dipasarkan hingga Aceh, Sumatera Barat, Sumatra Utara, Jambi, Riau, dan Kalimantan.
Dengan pesatnya pasaran tungku rumahan tersebut, perekonomian warga desa penyangga hutan TNWK itu terangkat. Sebelumnya 90 persen warga Brajaluhur pekerjaan utamanya petani.
Karena air tidak maksimal mengairi areal persawahan, warga beralih pekerjaan yakni menjadi pembuat tungku.
“Ini mengurang pengangguran,” kata Supratikno.
Tercetusnya tungku di Desa Brajaluhur tersebut berkat karya seorang warga bernama Markasih pada 1998 silam. Markasih mencoba membuat tungku yang saat itu hanya dipasarkan di lingkup Kecamatan Brajaselebah.
Dengan berjalannya waktu tungku Markasih banyak peminat hingga dipasarkan di lingkup Kabupaten Lampung Timur bahkan luar kabupaten.
Melihat perkembangan ekonomi Markasih menjadi lebih baik, warga Brajaluhur pun ikut membuat tungku.
“Harapan kami pemerintah daerah membantu membuat hak paten tungku Brajaluhur,” kata Kepala Desa Brajaluhur Agus Susanto.(*)
Laporan Agus Susanto, Kontributor Jejamo.com