Berita Bola, Jejamo.com– Manajer PSMS Medan Andri Mahyar memberi konfirmasi bahwa pihaknya telah menerima pembayaran hadiah turnamen Piala Kemerdekaan senilai Rp1,5 miliar.
Andri memberikan konfirmasi kepada wartawan seusai bertemu enam jam dengan perwakilan Tim Transisi Ricky Yakobi, Sesmenpora Alfitra Salamm, dan perwakilan dari EO Catalunya pada Jumat siang (23/10). Pada pertemuan itu juga hadir Direktur Keuangan PSMS, Haerudin Fachri Sinaga.
Sementara itu, pihak Catalunya mengatakan bahwa biaya panpel tuan rumah sebesar 528 juta rupiah akan dilunasi minggu depan.
“Tadi sudah selesai pembahasan. Sekarang (15.47 WIB) sekretaris tim PSMS Medan sedang bersama-sama perwakilan Catalunya di BCA Serpong untuk mentransfer uang hadiah keseluruhan sebesar 1,5 Miliar. Begitu juga untuk Ngawi dan Bantul sedang dalam proses saat ini,” tutur Andri seperti dilansir jejamo.com dari CNN Indonesia.
PSMS menjadi juara Piala Kemerdekaan pada 13 September dengan mengalahkan Persinga Ngawi dengan skor 2-1 di partai final di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Kendala dana membuat pihak penyelenggara baru bisa menurunkan hadiah hari ini, atau lebih dari lima pekan kemudian.
Andri menyatakan bahwa dana hadiah berasal dari Kemenpora.
Hal itu juga dibenarkan oleh juru bicara Kemenpora, Gatot Dewa Broto. “Hadiah untuk PSMS Medan sudah di-handle Kemenpora. Uangnya? Dari APBN,” kata Gatot melalui layanan pesan singkat kepada wartawan.
“Apakah melanggar aturan? Tidak, karena sudah ada rambu-rambunya. Kalau tidak sah akan jadi temuan Badan Pengawas Keuangan (BPK).”
Meski demikian, Gatot enggan menjelaskan lebih lanjut pos APBN yang digunakan untuk membayar hadiah Piala Kemerdekaan tersebut.
Andri mengatakan, pelunasan uang hadiah membuat para pemain PSMS Medan beramai-ramai mengganti status di media sosial mereka, dari semula mengatakan “Negeri kami negeri penipu” menjadi “Alhamdulillah”.(*)