Jejamo.com, Kota Metro – Setelah viral kabar percobaan penculikan terhadap siswi SMP Negeri 1 Metro berinisial NZC (13) Selasa kemarin, 31/5/2022, kini kembali muncul kabar serupa yang menimpa siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul Ulya Metro.
Diketahui siswa tersebut berisinal RCW (16) warga Metro dan mengaku mengalami penculikan pada 23 Mei 2022 lalu. Korban berhasil kabur meski mengalami luka lebam di wajah.
“Saya pulang sekolah jalan kaki, tiba-tiba ada mobil jenis Agya putih, BE 1519 CQ meminta bantuan, mau ke SMPN 1 Metro, katanya aplikasi Google Maps punya orang itu mati. Kejadian itu di persimpangan rumah makan Jalan Ki Hajar Dewantara Metro Timur. Nah, orang itu ngakunya dari Dinas Perpustakaan Metro,” kata RCW, Jumat, 3/6/2022.
Siswa pelajar kelas dua SMP tersebut mengaku diajak berkeliling selama dua jam untuk memfoto hampir seluruh sekolah yang ada di Kota Metro oleh pelaku.
“Saya masuk ke mobilnya, dan pas sampai SMPN 1 saya hanya disuruh fotoin pakai HP saya. Abis itu dia minta antar ke MAN 1 Metro, terus sampai MIN 1, terus ke Ahmad Dahlan, Pondok Pesantren Tuma’ninah Yasin, kantor NU 16C. Abis itu saya memiliki firasat buruk. Pas dia berhenti di depan Palem Indah, dia minta HP saya, dia minta pin juga, terus dia langsung marah, HP saya disumputin di samping jok mobilnya. Terus saya teriak-teriak karena saya mau buka pintu mobil enggak bisa. Saya dihajar dia, pas dia mau kabur saya tarik rem tangan mobilnya. Di sana kan ramai, ada masyarakat dan kebetulan pas ada polisi yang lewat juga, dan ditolongin, abis itu dibawa ke kantor polisi,” ucapnya.
Sementara itu, Rahmawati (47), ibu RCW sempat kaget, anaknya berada di kantor polisi dan menjadi korban penculikan.
“Biasa pulang jam 11, paling lama jam 12, tapi kok belum pulang, saya ke sekolah anak saya dua kali, tapi enggak ada, abis itu denger anak saya di kantor polisi, ya kagetlah. Apalagi dengar anak saya jadi korban penculikan. Pas ke kantor polisi muka anak saya sudah lebam, pas anak saya cerita dia kenapa, saya enggak nyangka kalo sampai jadi korban penculikan. Tapi yang saya bingung, di laporannya penganiayaan anak di bawah umur, bukan penculikan. Harapan saya kasus ini cepat terungkap, apa motif sebenarnya dan supaya ini tidak merambat ke anak-anak yang lain, jadi ini bisa menjawab keresahan masyarakat Metro,” tandasnya.(*)[Anggi]