Jejamo.com, Kota Metro – Malang nasib yang dialami tukang las Sugito (50) warga Kota Metro yang semula mengalami dugaan “lalai penanganan” oleh pihak RS Permata Hati Metro. Sebulan berlalu sejak dia diduga mengalami malapraktik, tetapi sampai sekarang tidak ada iktikad baik pihak rumah sakit. Sementara kondisi Sugito belum memungkinkan untuk bekerja lantaran masih sakit.
“Sampai hari ini saya masih sakit, nyeri di tangan kiri ini, apalagi kalau malam sekitar jam satu saya kebangun karena nyeri luar biasa rasanya. Dari rumah sakit belum ada yang datang, menengok pun tidak, sebagai bentuk iktikad baik,” keluh Sugito saat ditemui di rumahnya di Yosorejo, Metro Timur, Kamis, 10/3/2022.
Kejadian ini menurut Sugito berawal saat ia mengalami demam berdarah pada 8 Februari lalu. Saat itu dia ke RS Permata Hati dan mendapatkan penanganan hingga rawat inap.
“Dirawat karena demam berdarah, pagi hari kan diambil sampel darah saya pakai suntik, sudah selesai siangnya barulah terjadi pembengkakan luar biasa, berdarah, sakit,” ujarnya.
Usai peristiwa itu, menurut keluarga atau anak Sugito, pihak RS Permata Hati menyarankan untuk dirujuk ke RSUD Ahmad Yani Kota Metro.
“Sampai di rumah sakit (Ahmad Yani) ditangani, kata tenaga kesehatan di sana sebab pembengkakan diduga karena trombosit turun dan saat sampel darah diambil tidak ditekan-tekan dulu aliran darahnya, langsung disuntikkan, maka itu terjadi pembengkakan seperti itu,” ungkapnya.
Saat itu tenaga kesehatan di RSUD Ahmad Yani menyatakan darah Sugito menggumpal. Sehingga sebagai tindakan lanjut perlu dikonsultasikan dulu ke dokter bedah. Apakah akan disedot atau tidak gumpalan darah itu agar pembengkakannya berkurang.
Hal ini yang membuat Sugito dan keluarga merasa kecewa dengan RS Permata Hati. Ditambah, tidak ada iktikad baik sampai sekarang sehingga mereka menyerahkan kuasa pada LBH PBHI Lampung untuk melakukan somasi kepada pihak RS Permata Hati.(*)