Jejamo.com, Kota Metro – Sebanyak 13 ekor sapi di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro dinyatakan positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Herry Wiratno, membenarkan temuan tersebut.
“Penyebaran awal wabah PMK bermula di wilayah Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan. Dari hasil survei pada tanggal 20-21 Juni 2022, di lokasi RT 26, RW 07 Kelurahan Rejomulyo. Maka diketahui ada 13 sapi dewasa, 1 pedet,” kata Herry Wiratno, Kamis, 23/6/2022.
Herry juga menyampaikan, selain sapi, sebanyak 5 ekor kambing di wilayah tersebut juga positif terjangkit wabah PMK.
“Selain sapi ada juga kambing, sebanyak 5 ekor yang positif terjangkit PMK. Awal pasti terdeteksinya itu pada 12 Juni 2022, sapi milik Bapak Sugiyanto, dengan gejala awal tidak mau makan dan hipersalivasi, karena gak mau makan diberi pengobatan oleh Bapak Nassai. Nah, setelah itu muncul gejala yang sama pada sapi milik Bapak Nuryanto pada 18 Juni kemarin, menyusul sapi pedet milik Sutoto pada 19 juni, karena tidak mau menyusui malam harinya mati,” terang Herry.
Setelah kejadian itu, imbuh Herry, ditemukan lagi sapi milik Bapak Gunarto dengan gejala yang sama, pada 21 Juni, dari hasil tracing penelurusan ke kandang, itu terjadi akibat saling berdekatan.
“Walaupun tidak ditemukan tanda-tanda klinis terinfeksi PMK namun hasil pemeriksaan positif. Dengan kejadian itu kami langsung melakukan penelusuran luas penyebaran di empat kandang lainnya. Ada sebanyak 73 sapi dan 103 kambing serta domba yang terancam terjangkit di lingkungan itu. Sementara untuk sumber pasti penularannya belum dapat dipastikan dari mana, karena tidak ada riwayat ternak baru di populasi tersebut,” tandasnya.(*)[Anggi]