Jejamo.com, Bandar Lampung – Modal dalam memulai dan menjalankan usaha merupakan faktor yang sangat memengaruhi keberlangsungan terkait usaha tersebut. Hal itu dipahami benar oleh Purwatun (55), seorang perempuan paruh baya yang berprofesi sebagai pedagang sayur keliling.
Namun pasang surut modal yang ia miliki secara tak langsung menghambat usahanya untuk maju, Kamis, 31/5/2018.
Ibu Atun begitu ia biasa disapa oleh para pelanggannya sudah delapan tahun ini melakoni hidup sebagai pedagang sayur dari rumah ke rumah di seputaran Kedaton. Sudah sejak awal hari tepatnya pukul 03.00 Bu Atun telah terjaga dan bergegas menuju pasar Smep untuk berjibaku dengan pedagang lain memburu sayuran segar.
Menjelang waktu zuhur barulah ia bergegas pulang ke. rumah apa pun hasil yang ia dapat pada hari itu.
Terkadang Bu Atun harus menelan ludah karena harga sayur dan kebutuhan dapur terus meroket naik sedangkan modalnya kian terbatas dan tak juga bertambah.
Akibat yang ia rasakan, pembeli langganannya sering kali kecewa karena barang dagangannya tak lengkap dan hanya itu-itu saja.
Jika sudah demikian, Bu Atun mengaku pasrah sebab baginya keterbatasan modal yang ia miliki belum juga menemukan solusi.
“Sekarang bayam, kangkung udah berapa seiketnya, apalagi cabai dan bawang. Harganya tinggi, saya kan mau ngecer lagi. Kalo langganan sih ada tapi suka kecewa karena kurang lengkap daganganku, modalnya ngepas, mau gimana lagi,” kata dia.
Pada bulan Ramadan seperti sekarang, Bu Atun yang berusaha tetap menjalankan puasa meski harus berdagang setiap harinya. Ia berharap segera ada tambahan modal bagi usaha yang ia geluti.
Ibu beranak tiga ini berencana menggadaikan perhiasan emas miliknya untuk mengakali terbatasnya modal. Sebab, ia yakin usahanya bisa berkembang jika dagangan yang ia tawarkan lebih lengkap.
“Ada emas simpanan di rumah, gak banyak cuma 2 gram. Paling itu yang mau digadai buat tambah modal, sayang soalnya pelangganku nanti ngabur kalau gini terus,” ujarnya.
Melihat kegigihan Bu Atun dalam mencari nafkah bagi keluarganya PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk akhirnya memilih perempuan paruh baya tersebut sebagai penerima bantuan.
Bu Atun yang terpilih mengaku bantuan yang diberikan sangat bermanfaat baginya sebagai tambahan modal.
Terakhir sebelum berpisah ia tak lupa mengucapkan terima kasih pada yang memberi bantuan dan turut mendoakan kebaikan serta kelancaran dalam segala urusan.(*)
Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo. com
Artikel ini dipersembahkan oleh PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk.