Jejamo.com, Pesawaran – Ketersediaan dan distribusi pupuk untuk petani ternyata terus menjadi masalah di Lampung. Petani di Pesawaran mengeluh, pupuk tidak tersedia di pasar dan pupuk bersubsidi tak sampai ke petani.
Johansyah (53), petani Gedongtataan, Pesawaran, mengaku, saat musim tanam pupuk sulit didapat. Selai itu, ia mengatakan, kalau pun pupuk tersedia, harga pupuk mahal dan jumlahnya terbatas.
“Jangankan pupuk bersubsidi, pupuk yang beli di toko saja langka,” ujar Johansyah saat ditemui di Gedongtataan, Minggu, 22/4/2018.
Menurut Johansyah, petani Pesawaran juga kesulitan memperoleh obat hama dan gulma.
“Saya berharap jika Pak Herman HN menjadi gubernur Lampung, masalah pupuk dan obat dapat teratasi,” kata Johansyah.
Terpisah, Herman HN mengatakan, untuk mengatasi masalah distribusi pupuk dan obat pertanian, pemerintah harus bekerja sama dengan banyak pihak.
Menurutnya, rantai distribusi pupuk dan obat pertanian harus diawasi dan dikawal.
“Setelah menjadi gubernur Lampung, saya akan operasi pasar pupuk dan obat pertanian. Setelah itu kita perkuat peran dinas pertanian dan perkebunan untuk awasi rantai distribusinya,” jelas Herman HN.(*)
RILIS