Jejamo.com, Bandar Lampung – Lesmono (51), pria beranak empat yang berprofesi sebagai juru parkir di salah satu minimarket pada Jalan Basuki Rahmat, Telukbetung, mengaku sudah jengah dengan keadaan yang tak kunjung membaik terutama bagi dirinya dan keluarga meski gubernur silih berganti terpilih dari waktu ke waktu.
Maka itu, ia menyatakan tidak akan menggunakan hak pilihnya untuk datang ke TPS pada Pilgub Lampung 27 Juni mendatang. Senin, 7/5/2018
Sudah 7 tahun terakhir Lesmono yang sebelumnya berdagang ikan hias cupang dari satu sekolah ke sekolah lainnya beralih profesi menjadi juru parkir.
Pilihan itu bukannya tanpa alasan, harga pakan yang terus naik, untung yang kecil, dan semakin sedikitnya anak-anak yang membeli cupang miliknya membuat dia mengambil pilihan itu.
Menurutnya, impitan ekonomi yang kian berat terkadang disapu kesejukan ketika para calon pemimpin daerah yang hendak maju dalam pemilu sedang berkampanye merebut hati rakyat kecil seperti dirinya.
Akan tetapi berbagai hal yang sudah dijanjikan terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan dan pekerjaan yang layak hanya menguap begitu saja ketika mereka telah terpilih nantinya.
Merasa sudah paham, hafal, dan enggan terperdaya lagi, sikap apatis menjadi pilihan yang dipilih Lesmono jika ditanya seputar Pilgub, Pilpres, atau apa pun yang lainnya.
Ia mengaku sudah mantap akan golput karena sudah kadung kecewa dengan pemimpin-pemimpin sebelumnya. Lagipula baginya kini memilih tak begitu penting sebab tak berdampak pada perbaikan taraf hidupnya.
“Elooss kalo sekarang, aku udah gak mau milih mas, ndak ngaruh, dari zaman ke zaman ya beginilah,” ujarnya.
Dalam catatan jejamo.com, pada Pilgub Lampung tahun 2014, partisipasi pemilih di 15 kabupaten/kota mencapai angka 75,4 persen dan angka golput atau tidak memilih mencapai 24,6 persen.(*)
Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo.com