Jejamo.com, Bandar Lampung – Sebagai program jaminan sosial terbesar di dunia, saat ini jumlah peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah melampaui angka 200 juta jiwa.
Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari mengatakan Seiring dengan melonjaknya pertumbuhan peserta, BPJS Kesehatan menguatkan sinerginya dengan berbagai mitra fasilitas kesehatan dalam memberikan layanan kesehatan bagi peserta JKN-KIS.
Demikian dikemukakannya saat konfrensi pers di Hotel novotel 13/9/2018 usai meninjau fasilitas kesehatan milik Polri dalam acara Supervisi dan Sarasehan BPJS Kesehatan dengan Anggota Polri di Bandar Lampung.
Secara berkala, BPJS Kesehatan juga turun langsung mengecek kondisi di lapangan untuk memastikan kualitas pelayanan diberikan tetap prima. Dengan melihat langsung layanan di sini, kita bisa melakukan evaluasi secara lebih komprehensif.
Selain itu, Andayani juga memastikan penggunaan aplikasi P-Care dan rujukan online di fasilitas kesehatan tersebut berjalan optimal sehingga bisa mempercepat peserta JKN-KIS memperoleh pelayanan.
Bukan hanya itu, BPJS Kesehatan juga menggalakkan sosialisasi untuk memastikan para peserta memahami hak, kewajiban, manfaat, hingga prosedur penjaminan pelayanan kesehatan JKN-KIS.
Menurut Andayani, salah satu faktor penunjang kepuasan peserta adalah terpenuhinya informasi yang akurat dan update.
“Harapan kami, wacana dan pemahaman masyarakat mengenai program JKN-KIS dapat meningkat sehingga bisa memperoleh jaminan pelayanan kesehatan dengan lancar. Selain itu, sosialisasi ini juga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan perannya dalam menyokong keberlangsungan program JKN-KIS.”(*)
Laporan Widyaningrum, Wartawan Jejamo.com