Jejamo.com, Bandar Lampung – Lembaga swadaya masyarakat Mitra Bentala menyesalkan pemasangan tiga anjungan tunai mandiri (ATM) BRI di bawah laut Pulau Pahawang yang dilakukan Bank BRI Kanwil Lampung.
Direktur Mitra Bentala Mashabi menyayangkan tindakan pemasangan tiga mesin ATM BRI. Sebab, dengan adanya pemasangan tiga mesin di bawah laut tersebut dapat merusak terumbu karang.
Baca: Mesin ATM BRI Dipasang di Bawah Laut Pahawang Jadi Viral
“Kami menyayangkan tindakan itu, malah dapat rekor MURI lagi. Saya tidak tahu persis pemasangannya karena kami tidak ikut serta. Walaupun itu di lokasi yang aman, namanya di lautan itu pasti merusak terumbu karang,” ujarnya kepada jejamo.com via telepon, Jumat, 23/2/2018.
Menurutnya, beban mesin ATM sendiri cukup berat kalau dipasang di bawah laut. Terumbu karang dipastikan hancur.
“Di sana kan tempat konservasi. Memasang mesin ATM seberat itu dipastikan menghanc urkan terumbu karang,” ungkapnya.
Masih, kata Mashabi, BRI sendiri tidak koordinasi dengan Mintra Bentala. Namun, yang pasti, jika ada koordinasi, dia akan memberikan masukan.
“Saya hanya dapat informasinya mereka mau launching yang di Balai Desa. Tapi waktu dapat kabar kayak gitu, saya kaget. Di bawah laut, bagaimana nasib terumbu karangnya,” paparnya.
Sedangkan untuk menunggu terumbu karang berkembang membutuhkan waktu beberapa tahun.
“Yang jelas nanti kami akan memberikan masukan pihak BRI agar pihak lain tidak melakukan hal serupa,” kata dia.
Dia meminta MURI dapat mempertimbangkan jangan asal memberi penghargaan kalau itu dapat merusak lingkungan.
“Terlihat aneh. Jelas itu merusak lingkungan, malah dapat penghargaan MURI. Jangan asal memberi penghargaan kalau itu merusak lingkungan,” pungkasnya.
LSM Mitra Bentala sendiri adalah kelompok masyarakat yang sejak lama mengadvokasi dan merehabilitasi puluhan hektare hutan mangrove yang rusak di Pahawang. Bersama aparatur desa, Mitra Bentala menginisiasi Peraturan Desa yang melarang perusakan hutan mangrove yang terumbu karang serta penggunaan pukat harimau.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com