Jejamo.com, Kota Metro – Aksi pencurian dengan modus pecah kaca mobil menggegerkan warga Kota Metro. Satu unit mobil Mitsubishi Pajero Sport milik seorang pengacara bernama Sonny Samantha dibobol, uang senilai Rp120 juta yang disimpan dalam mobil tersebut pun raib digondol maling.
Kawanan pelaku pencurian tersebut menyasar satu unit mobil yang terparkir di kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengairan Kota Metro sekitar pukul 12.30 WIB.
“Kejadian itu sekitar jam setengah satu siang. Sebelum itu saya ke Bank Lampung jam 9 pagi, abis itu saya antre dan sekitar jam 11 siang saya keluar dari bank. Setelah dari sana saya ke Bank Eka untuk cek saldo. Mobil diparkir di halaman Bank Eka, alhamdulillah aman,” jelasnya, Senin, 20/12/2021.
Usai dari Bank Eka, Sonny bertolak menuju ATM milik Bank Lampung yang berada di kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Metro untuk mentransfer sejumlah uang.
“Selanjutnya saya ke BPKAD untuk transfer, karena di sana kan ada ATM. Setelah itu, saya ke SD 7 Metro Pusat untuk teken BKP karena mau akhir tahun dan alhamdulillah saya parkir di pinggir jalan aman. Setelah itu saya mau menuju rumah, ditelepon sama Tono UPTD Pengairan. Saya diminta ke sana untuk urus pencairan, saya ke sana dan saya parkir kendaraan. Tidak sampai lima menit saya di dalam, kemudian ada orang masuk juga ke dalam dan ngasih tau kalau ada mobil Pajero yang kacanya dipecahin,” ujarnya.
Saat peristiwa itu, terdapat satu orang saksi yang melihat aksi para pelaku. Kepada Sonny, saksi tersebut menjelaskan apa yang dilihatnya.
“Di depan mobil saya ini ada saksi yang kebetulan menunggu mau jemput istrinya. Namanya Guntur, dia pakai mobil juga. Dia dengar suara pecahan kaca, dia juga melihat tapi setengah takut. Jadi keterangannya badan pelaku sudah setengah masuk mobil lewat kaca itu tapi tidak membuka pintunya. Pelakunya dua orang, yang satu nunggu di motor yang satunya ngambil. Mereka pakai motor jenis Sonic atau Satria FU warna hitam,” terangnya.
Atas kejadian itu, Sonny mengaku mengalami kerugian uang senilai Rp120 juta plus kaca mobilnya pecah.
“Duit itu saya tarok dalam plastik hitam di bawah jok mobil Rp120 juta. Setelah itu saya berusaha mengejar tapi karena tidak tau lagi ke mana arah larinya, kemudian saya berhenti di pos lantas bundaran kota. Saya minta tolong polisi yang di sana dan diminta ke polres saja untuk laporan ke reskrim,” imbuhnya.
Kini dirinya hanya berharap aparat Kepolisian dapat segera mengungkap para pelaku dan menjatuhi hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Saya berharap polisi secara profesional dapat menangkap pelaku secepatnya, karena kejadian itu posisinya di tengah kota, yang mana tidak menutup kemungkinan CCTV banyak. Saksi juga sudah menjelaskan ciri-ciri pelaku,” ucapnya.(*)