Jejamo.com, Lampung Selatan – Komunitas Pemuda Pemudi Inspiratif (Koppi) Lampung mengajak anak-anak muda Desa Malang Sari, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, terhindar dari minuman keras, Kamis, (15/8/2019).
Ketua Koppi Lampung Ageng Syaiful Anwar mengatakan, pembukaan kedai kopi di dekat kantor Balai Malang Sari tersebut bukan tanpa alasan.
Dirinya bersama pendiri Koppi yang lain ingin merubah stigma masyarakat terhadap pemuda-pemudi di desa Malang Sari maupun desa sekitar.
“Dengan hadirnya Kedai kopi ini, diharapkan pemuda-pemudi berkumpul untuk sekedar bercengkrama maupun merayakan pesta ulang tahun dan pesta lainya. Sehingga pemuda mempunyai kegiatan positif,” ujarnya melalaui rilis yang diterima Jejamo.com.
“Kedai kopi ini dibangun teman-teman dengan bahan baku swadaya. Dibuat sekreatif mungkin mengngikuti desain kafe di daerah Kota Bandar Lampung. Meskipun di desa, sudah mirip kafe di kota,” sambungnya.
Menurut Ageng, untuk menarik pemuda memanfaatkan fasilitas kedai kopi, ia tidak mematok harga kopi hitam seduh sangat tinggi.
“Secangkir kopi hanya dibanderol Rp1000. Namun untuk jenis makanan lain seperti roti bakar, sosis bakar dan jus buah sesuai harga normal,” kata dia.
Dia menambahkan, dengan harga yang sangat terjangkau, kedai kopi milik komunitasnya selalu ramai dikunjungi pemuda-pemudi baik dari Desa Malang Sari maupun desa lain.
“Nanti malam ada yang ngrayain pesta ulang tahun, pada ngopi-ngopi di sini, alhamdulillah hari ini dipakai untuk kegiatan Syukuran Qurban Berkahnya Makan Bersama, kami berkolaborasi dengan ACT Lampung untuk ngajak makan dhuafa dan anak yatim di sini,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]