Jejamo.com, Bandar Lampung – Komisi IV DPRD Bandar Lampung mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) untuk meningkatkan anggaran bidang kesehatan pada APBD 2018 mendatang.
Menurut Ketua Komisi IV DPRD Bandar Lampung Handrie Kurniawan, peningkatan anggaran untuk kesehatan akan berdampak positif pada meningkatnya pelayanan kesehatan. Salah satu pelayanan kesehatan yang diharapkan Komisi IV meningkat adalah pelayanan kesehatan di ambulans gratis.
Handrie melanjutkan, keberadaan fasilitas ambulans di Bandar Lampung mesti didukung tenaga medis lapangan dan peralatan medis darurat di dalamnya.
Selain jumlah armada ambulans yang harus terus ditingkatkan, Pemkot hendaknya juga menambah pelayanan kesehatan dengan menganggarkan biaya untuk tenaga medis, baik itu dokter, perawat dan bidan.
“Agar program ini tidak hanya menjadi ambulans gratis tapi juga menjadi ambulance pelayanan medis gratis. Tidak hanya ambulans yang siap siaga 24 jam, tapi juga tenaga medisnya siap serta 24 jam. Selain itu kelengkapan medis yang bersifat darurat di dalam mobil juga dilengkapi,” kata Handrie kepada jejamo.com, Kamis, 27/4/2017, di ruang kerjanya.
Keterlibatan tenaga medis yang tersedia di ambulan gratis akan memberikan pengobatan awal bagi pasien yang membutuhkan penanganan dini. Pemeriksaan awal dapat dilakukan oleh petugas medis yang ada di dalam ambulans.
Selain itu, keberadaan petugas medis juga dapat menyelamatkan jiwa pasien yang membutuhkan penanganan awal.
“Yang pasti, dengan adanya petugas kesehatan di dalam ambulans, mereka dapat mendampingi pasien-pasien yang membutuhkan perawatan saat perjalanan menuju dan kembali dari rumah sakit,” kata mantan Ketua KAMMI Lampung itu.
Sebagai informasi, saat ini Pemkot menyediakan ambulans dan sopir. Sehingga program pelayanan gratis darurat dengan tenaga medis di dalam ambulans belum dapat dilakukan.
Oleh karena itu, DPRD mendorong walikota dapat menambah anggaran program ini di APBD 2018 sehingga pelayanan kesehatan di kota Bandar Lampung semakin membaik dan memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat terutama yang tidak mampu.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com
