Semangat kita dalam berderma selama Ramadan ini meningkat. Kita bisa memperhatikan situasi sekeliling di mana banyak orang peduli dengan orang lain.
Banyak komunitas yang memanfaatkan momentum Ramadan dengan menggelar kegiatan-kegiatan yang sifatnya filantropi atau kesukarelawanan.
Kita kemudian bisa membaca informasi perihal itu di media massa dan media sosial. Anak-anak yatim diberikan perhatian penuh selama Ramadan. Satu panti kadang bisa kedatangan banyak pengunjung setiap hari.
Dari yang mengajak buka bersama, memberikan tali asih, memberikan bahan makanan, sampai yang memberikan donasi dalam jumlah besar untuk pendidikan.
Apa rahasianya Ramadan sehingga mampu menggerakkan hati jutaan muslim bahkan nonmuslim untuk berderma semacam itu?
Apa yang kemudian menjadikan bulan puasa ini istimewa sekali? Dan mengapa kita jarang melihat situasi yang sama pada bulan-bulan selain Ramadan?
Inilah keistimewaan Ramadan. Janji pahala yang berlipat-lipat selama puasa menjadikan kita semangat dalam melakukan amal saleh. Kita semakin giat dalam beribadah.
Kami pun merasakan hal yang sama. Dalam suasana kampanye mendekati perhelatan Pilgub Lampung 27 Juni 2018, kami juga melakukan banyak kegiatan.
Dan selama puasa ini, energi itu berkali lipat. Bahkan ada semacam kekuatan tersendiri beraktivitas selama Ramadan.
Lantaran itu juga, semangat orang untuk berbagi makin tinggi. Sebuah fenomena yang selayaknya kita syukuri. Sebab, semangat berbagi ini kemudian menular kepada yang lain.
Mengapa kami sebut dengan menular? Karena memang imbas dari filantropi ini dilakukan juga oleh orang lain. Mungkin awalnya ada perasaan tak mau kalah dalam berkegiatan. Namun, itu hanyalah pemantik bahwa amal saleh semacam ini tidak didominasi satu kelompok saja.
Semua komunitas punya hak yang sama untuk menggalang donasi dan mendistribusikan kepada mereka yang berhak.
Hal yang menarik juga kita temui pada institusi pemerintahan. Selama Ramadan, banyak dinas dan kantor yang membuka pasar murah untuk warga tak mampu. Satu paket bahan pokok yang riilnya bernilai di atas Rp100 ribu, bisa dijual hanya Rp25 ribu. Dan ini masif di banyak dinas.
Belum lagi kegiatan-kegiatan buka puasa bersama yang lazim mengundang anak yatim dan memberikan mereka santunan. Ramadan benar-benar luar biasa. Ia mampu menggerakkan semua muslim di dunia, bahkan juga nonmuslim, untuk menjadi pelaku-pelaku kebaikan.
Kita ingin, semangat berbagi ini tidak hanya ada pada bulan Ramadan. Kita ingin, semangat untuk membantu orang lain juga ada di bulat-bulat selepas Ramadan.
Ramadan hanya pemantik kesadaran kita untuk melakukan kebaikan-kebaikan. Dan kita ingin itu terus berlangsung selepas Hari Raya.
Sebab, bagaimanapun juga, momentum kebaikan itu mestinya selalu kita lakukan dalam keseharian. Tidak hanya pada Ramadan, tapi juga pada bulan-bulan yang akan datang.