Jejamo.com, Bandar Lampung – Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PD KMHDI) Lampung bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandar Lampung akan memulai Sekolah Jurnalistik Independen (SJI), Minggu, 29/9/2019, pukul 15.00 WIB.
Program kolaborasi itu bertujuan menggali dan melatih potensi kader KMHDI dalam bidang jurnalisme guna menghadapi revolusi industri 4.0.
“Program ini akan berlangsung satu tahun dengan pertemuan dua kali dalam satu bulan,” kata Ketua PD KMHDI Lampung Agung Nugroho, Sabtu, 28/9/2019.
Dia mengatakan, peserta yang mengikuti SJI berjumlah 20 orang. Perinciannya, PD KMHDI Lampung sebanyak lima orang, PC KMHDI Bandar Lampung lima orang, PC KMHDI Metro lima orang, dan Komisariat KMHDI Lampung Selatan sebanyak lima orang.
“Besar harapan saya, ketika program ini dilaksanakan, kader-kader KMHDI Lampung dapat lebih cerdas dalam menggunakan media dan mampu membuat tulisan ilmiah secara baik dan benar,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua AJI Bandar Lampung Hendry Sihaloho menyambut baik pembukaan SJI. Pihaknya langsung mengonsep silabus begitu KMHDI menyampaikan keinginan untuk belajar jurnalistik. Terlebih, tidak banyak elemen mahasiswa yang menaruh minat terhadap jurnalisme.
“Kami baru kali ini membuka sekolah jurnalistik. Awalnya, kami sempat bingung karena masa sekolah jurnalistik terbilang lama, yakni satu tahun. Tapi, setelah diskusi dengan anggota dan kawan-kawan pengurus, akhirnya tersusun silabus. Sembari berjalan, kami akan terus menyempurnakan konsep dan silabus SJI,” kata dia.
Hendry menambahkan, pihaknya mengapresiasi langkah KMHDI yang tertarik mempelajari jurnalistik. Sebab, relatif jarang lembaga, apalagi bukan pers mahasiswa, yang ingin belajar dan mendalami jurnalistik. Terlebih, itu dilakukan dalam tempo satu tahun.
“AJI akan mendukung siapa pun yang hendak belajar jurnalistik. Sebab, ini bagian dari upaya meningkatkan profesionalisme jurnalis,” ujarnya. []