Jejamo.com, Pringsewu – Kepala Pekon Bumiayu, Pringsewu, Nur Setia Budi, mewakili warga desanya menyatakan keinginan mereka untuk menjadikan Jembatan Talang yang mendapatkan bantuan perbaikan dari XL Axiata-IZI agar dapat menjadi cikal bakal desa agro wisata ke depannya.
Hal itu menurutnya sangat mungkin diwujudkan mengingat keindahan panorama dan bentang alam Bumiayu yang cukup asri dan indah, Sabtu, 5/5/2018
Nur menerangkan sejarah jembatan talang Bumiayu yang diketahui telah dibangun sejak zaman kolonial Belanda pada tahun 1928.
Jembatan talang itu menurutnya selain berpotensi menjadi tujuan wisata, pada masa lampau berfungsi sebagai sarana penghubung utama untuk mengangkut hasil bumi dan sarana transportasi warga di masa itu. Oleh karenanya hingga kini akan diperbaiki tentulah bermanfaat bagi mereka.
Ke depan Nur meyakini seiring dengan proses perbaikan jembatan talang yang segera akan dilakukan dalam 90 hari pasti akan berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakatnya.
Mengenai rencananya mendirikan desa agrowisata ia mengaku akan terlebih dahulu mengurus perizinan pada pihak dinas terkait agar nantinya memiliki legalitas yang jelas.
“Dalam waktu dekat kita akan urus perizinannya lebih dahulu. Biar kita memiliki izin dan jembatan talang bisa menjadi ikon desa,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan peletakan batu pertama Jembatan Talang Bumiayu yang diberikan bantuan oleh XL Axiata bersama IZI dimulai dengan pembacaan tilawah Qur’an dan diakhiri dengan penandatangan ikrar warga untuk pemeliharaan serta pemotongan nasi tumpeng.
Turut hadir dalam acara itu antara lain Kacab IZI Lampung, Agus Rin, Ketua Majelis Taklim XL Indonesia, Nasrul Hendarsyah, Perwakilan Dinas Pariwisata Kab. Pringsewu, Raslan Suganda, serta seluruh perangkat pemerintahan pekon Bumiayu.(*)
Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo.com