Jejamo.com, Kota Metro – Kegiatan pembinaan dan edukasi sosial masyarakat yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Metro terhadap pengamen anak, komunitas punk, dan manusia silver perlahan mulai membuahkan hasil.
Mulanya, anak-anak dan remaja yang kerap mengganggu ketertiban umum itu diperkirakan berjumlah total mencapai 30 sampai 40 orang. Mereka terdiri dari pengamen, pengemis, manusia silver, anak jalanan, dan komunitas punk. Dari jumlah tersebut, saat ini telah berkurang sekitar 85 persen.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Metro, Jose Sarmento menilai penerapan pola pembinaan dan edukasi sosial masyarakat yang bersifat kekeluargaan dirasa cukup efektif ketimbang cara-cara yang represif.
“Jadi kalau sekarang itu Pol PP lebih melakukan pendekatan secara kekeluargaan. Mengimbau si anak langsung melalui orang tua dari anak-anak itu juga, dengan melibatkan Ketua RT, RW, bahkan lurah kalau perlu. Saya rasa, masyarakat Metro ini akan mudah menerima dan secara perlahan juga terasa kok perubahan situasinya,” kata Jose saat dikonfirmasi Jejamo.com, Sabtu, 28/1/2023.
“Jumlah anak-anak pengamen itu saat ini sudah berkurang drastis, sekitar 85 persen. Dulu, anak-anak pengamen, manusia silver dan segala macam itu jumlahnya bisa mencapai 30 sampai 40 orang, tersebar di berbagai macam titik di Kota Metro ini. Sekarang paling tinggal 5 atau 6 orang lagilah kira-kira. Itu juga mereka kucing-kucingan dengan Pol PP,” timpalnya.
Kendati demikian, Jose mengaku pihaknya tetap membutuhkan pembinaan dengan cara-cara represif. Seperti misalnya dengan memberikan sanksi berupa menghafal Pancasila, lagu-lagu nasional, bersih-bersih di lingkungan kantor Pol PP, membuat surat perjanjian hingga akhirnya diantar langsung ke rumah orang tuanya.
“Cara-cara pembinaan seperti itu juga tetap kita butuhkan. Kalau misalkan alamatnya masih di Metro, langsung kita antarkan pulang setelah dibina. Kemudian, kita imbau orang tuanya secara kekeluargaan agar memberi pengertian terhadap anaknya,” ungkapnya.
Menurut Jose, Satpol PP akan terus berupaya menjaga ketertiban umum guna menciptakan situasi yang kondusif. Puluhan personel Pol PP Kota Metro akan secara konsisten mengisi titik-titik penjagaan seperti di traffic light dan area kawasan kuliner Sumur Bandung.
“Penjagaan di perempatan jalan, lampu merah akan tetap dilakukan untuk mencegah anak-anak mengamen,” ungkapnya.
“Intinya, Pol PP harus ekstra dan butuh kesabaran dalam menangani persoalan sosial seperti anak ngamen, komunitas punk, manusia silver, kenakalan remaja, anak sekolah bolos dan lain-lain,” pungkasnya.(*)[Anggi]