Jejamo.com, Bandar Lampung – Wilayah Jalan Ikan Bawal, Gudang Lelang, Kelurahan Kangkung, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung rawan politik uang.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua KPU Kota Bandar Lampung Fauzi Heri saat ditemui usai sosialisasi pemilu 2019 di daerah Gudang Lelang, Senin, (25/2/2019).
“Kenapa kami memilih tempat ini. Karena adik-adik Relawan Demokrasi Pemilu yang memilih, di sini juga perkampungan nelawan yang biasa menjadi tempat para calon membagikan uang,” ungkapnya.
Namun pihaknya sudah menjelaskan kepada warga sekitar untuk menjadi pemilih yang cerdas dan tidak menerima uang atau barang lainnya dari para calon.
“Tapi sudah kami jelaskan, bahwa harus jadi pemilih yang cerdas. Kalau ada yang bagi-bagi uang atau lainnya lapor kepada pengawas pemilu agar diproses. Agar ada efek jera,” tegasnya.
“Tadi juga kami berikan simulasi kalau ada yang berikan uang Rp100 ribu untuk memilih paslon dibagi 5 tahun kan sedikit. Tadi mereka bilang tidak akan mengambilnya setelah mendengar sosialisasi dari kami,” lanjutnya.
Menurut Fauzi, tingkat partisipasi lingkungan mayoritas nelayan cukup tinggi dan menjadi salah satu daerah yang rawan politik uang.
“Dengan adanya kami sosialisasi mereka dapat berpikir harus memilih calon yang baik, supaya harapan pemilu dapat terwujud, kan rata-rata masyarakat ingin sejahtera. Mereka juga sudah tahu tanggal pemilu dan para calonnnya,” paparnya.
Sementara itu Ketua RT 017 LK 3 Kelurahan Kangkung Hasani membenarkan, menjelang pemilu warganya selalu menerima uang dari para calon.
“Tapi kadang warganya sendiri yang meminta uang dari para calon, kebanyakan warga seperti itu. Kalau nggak ada uangnya mereka nggak mau nyoblos,” ujarnya.
Ia pun seringkali mensosialisasikan kepada warga agar tidak menerima uang atau barang lainnya calon-calon tersebut.
“Saya juga sudah sosialisasi sama warga kalau terima uang dari para calon itu tidak boleh,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]