Jejamo.com, Bandar Lampung – DPRD Lampung mendesak Panitia percepatan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), agar melakukan rekayasa jalan di lintas tengah antara Pasar Bandarjaya dan jembatan Terbanggibesar yang kerap menyebabkan kemacetan.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Lamping Watoni Nurdin menduga penyebab kemacetan karena kurangnya perencanaan yang matang tentang rekayasa jalan.
“Mereka tidak memberikan perencanaan alternatif ke ke lingkar barat,” ujar Watoni.
Menurut Watoni, kemacetan bisa diurai dengan melewati jalan tol, dengan catatan dibuka pada pukul 11.00-13.00 dan pukul 17.00-20.00.
“Akan tetapi dalam praktek tidak demikian. Jam lima sore jalan sudah ditutup. Apabila masalah ini tidak segera diselesaikan, akan menjadi alasan pemborong bekerja tidak maksimal,” ujarnya.
Watoni bilang, dalam hal ini yang dirugikan adalah masyarakat.
“Kami menghadirkan Dinas Perhubungan pada hearing kali ini karena ini menyangkut kelancaran lalu lintas. Tujuan jelas supaya kita menemukan solusi untuk mengurai kemacetan yang terjadi di sana,” ungkap Watoni.
Selain itu lanjutnya, untuk mengetahui progres pembangunan jalan tol setelah dilakukan pengecekan sebelum mudik Lebaran yang lalu.
“Kami terus berupaya mendorong dan mengontrol pembangunan JTTS, karena dalam pelaksanaan pembangunan sekalipun seharusnya tidak menyisakan kesusahan bagi masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, menurut Asisten II Pemerintahan Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Taufik Hidayat terdapat progres yang cukup menggembirakan terkait progres pembangunan JTTS.
Meskipun begitu, target penyelesaian JTTS tetap harus diundur kembali sampai akhir Desember.
Kata Taufik, kendala yang ditemukan masih sama, yaitu soal pembebasan lahan. Kalau dipersentasekan sekarang sudah mencapai 99 persen proses pembebasan lahan dan sudah dibayarkan.
“Memang benar masih ada yang belum dibayar, tapi bukan soal duit yang tidak ada. Kasus ini lebih kepada teknis, di mana penunggu lahan tidak memiliki surat tanah karena masih digadai, dan juga sulitnya ditemukan kata sepakat dalam persoalan harga,” ungkapnya.
Berdasarkan data yang disampaikan Taufik, untuk jalan tol Bakauheni-Terbanggi (Bakter I) telah selesai pembebasan 100 persen begitu juga pembangunan fisiknya.
Selanjutnya, Bakauheni 2-Terbanggi Besar 2, sudah selesai 99,05 persen. Bakauheni 3- Terbanggi Besar 3 sudah selesai pembebasan 99,84 persen dan kontruksinya 85 persen, serta Bakauheni 4-Terbanggi Besar 4. Sudah selesai 98 persen.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com