Jejamo.com, Bandar Lampung – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Lampung, Sumarju Saeni menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Bantuan sosial ( Bansos) Pangan Rastra/BPNT sejak tanggal 12-15 Sept 2018 di Bogor, Jawa Barat.
Kehadiran Dinsos Provinsi Lampung dimanfaatkan oleh penyelenggara Direktur Penanganan fakir miskin perdesaan, Naziarto dalam menyampaikan testimoni pelaksanaan Rastra dan BPNT di Provinsi Lampung.
Sumarju mengatakan, penerima bantuan Beras Sejahtera (Rastra) ada banyak pada keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 13 Kabupaten.
Sedangkan penerima Bansos Pangan Non Tunai (BPNT) baru dua Kota yakni Bandar Lampung dan Kota Metro.
Demikian disampaikan Sumarju saat menyampaikan Testimoni pada (13/09) di Hotel Bogor Icon Jawa Barat.
Menurutnya, BPNT Kota Bandar Lampung dengan KPM ada sebanyak 49.711 dilaksanakan tahun 2017 bersamaan dengan 44 Kota di Indonesia. Jumlah e-warong sebanyak 71 kelompok.
Berbagai kendala telah dihadapinya seperti saldo nol, dobel kartu, kartu dan buku tabungan terbit namun tidak termasud dalam Basis Data Terpadu (BDT). Di samping itu terdapat juga persaingan e-warong dengan BRI Link, tambah dia.
Pada setiap bulannya lanjut dia, di KPM berdasarkan kesepakatan pengurus e-warong sementara ini mendapatkan beras dan telor.
Namun yang menarik di Kota Bandar Lampung, suami-istri penyandang desabilitas yang bernama Wawan dan Susi secara sukarela membantu menghantarkan bantuan yang dicairkan pada e-warong kealamat KPM khususnya para Lansia, ibu hamil dan desabilitas.
Selanjutnya, kata dia, tugas delivery dengan menggunakan kendaraan motor yang dimodifikasi menjadi roda 3, telah dijalankan suami-istri sejak tiga bulan yang lalu.
Wawan dan Susi hanya mampu melayani tiga e-warong yakni di Perum Korpri, Kedamaian dan Gunung Sulah, Bandar Lampung.
Tiga lokasi tersebut rata rata terlayani sebanyak 75 sd 100 KPM pada setiap bulannya, terang dia.
Masih menurut Sumarju, pelaksanaan BPNT di Kota Metro dilaksanakan pada awal tahun 2018. Jumlah KPM sebanyak 6.087 dan terlayani melalui e-warong sebanyak 19 kelompok.
Berbeda dengan Bandar Lampung, e-warong di kota Metro juga melayani pembelian tunai dari masyarakat.
Untuk itu, demi tertibnya administrasi yang akuntabel dan transparans e-warong sebanyak 9 e-warong dilengkapi dengan aplikasi e-kasir dan e-barkode.
“Jadi, salah satu upaya perceparan pendapatan KPM maka e-warong di buka sampai dengan pukul 17.00 Wib dengan 2 sif,” kata dia.
Sif pertama antara pukul 8.00 wib pukul 11.00 wib dan sif kedua pukul 12.00 wib hingga pukul 17.00 wib dan masing masing sif dilayani sebanyak 2 orang pengurus sehingga dalam sehari ada 4 orang yang bertugas.
Untuk pelayanan bansos, BPNT masing masing KPM mendapatkan beras sebanyak 10 Kg dan telor ayam 1/2 kg. Sama dengan Kota Bandar Lampung penentuan tersebut berdasarkan kesepakatan pengurus e-warong.
Kedua kota tersebut pengadaan beras dan telurnya dipercayakan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Sedangkan barang barang lainnya di samping modal bantuan senilai 20 juta dari Kemensos RI juga dari barang-barang titip-jual (konsinyasi) dari pengusaha.
“Dengan demikian KPM pengurus e-warong mendapatkan tambahan penghasilan pada setiap bulannya,” tandas dia.
Selain Kadinsos Provinsi Lampung penyampaian testimoni juga dilakukan Kadinsos Provinsi Bengkulu, Iskandar dan Juga Kadinsos Provinsi Kepulauan Riau, H. Doli Boniara.
Rakor yang dibuka secara resmi oleh Direktur Penanganan Fakir Miskin Kemensos RI Naziarto merupakan Rakor pelaksanaan Bansos Rastra dan BPNT Wilayah I dengan peserta debanyak 207 orang yang terdiri dari Provinsi Jawa Barat dan seluruh provinsi di Sumatera.(*)
Rilis