Jejamo.com, Kota Metro – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro dijadwalkan memvaksinasi sebanyak 11.618 ternak sapi dari 26 kelompok ternak yang ada di kota berjuluk Bumi Sai Wawai itu. Langkah tersebut dilakukan sebagai antisipasi dini penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi yang belakangan marak di Indonesia.
Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin meminta Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) untuk melakukan pengawasan terhadap hewan ternak sebagai deteksi dini penyakit mulut dan kuku.
“Penyakit kuku dan mulut di Kota Metro memang belum terdeteksi, tapi kita harus tetap waspada serta butuh pengawasan dan perawatan yang ekstra sebagai deteksi lebih dini penyakit ini,” kata Wahdi usai membuka pembinaan pencegahan PMK di Metro Utara, Sabtu, 4/6/2022.
Untuk itu, imbuh Wahdi, para peternak harus diberi edukasi dan pemahaman pencegahan penyakit, salah satunya dengan menjaga kebersihan kandang ternaknya.
“Agar komoditas peternakan sapi di Kota Metro ini tetap sehat, jadi kebersihan kandang itu perlu,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala DKP3 Metro, Heri Wiratno, menuturkan, pihaknya akan memberi vaksin terhadap 11.618 ekor sapi di kota tersebut.
“Perlu diketahui, PMK pada sapi tidak menular pada manusia dan meski terserang PMK pada hewan, dagingnya tetap dapat dikonsumsi. Namu, kami sarankan untuk tidak mengonsumsi jeroannya. Sedangkan jadwal vaksinasi pada hewan sapi, kapan waktunya kita masih menunggu dari provinsi,” ungkapnya
Sesuai Intruksi Gubernur Lampung, selain vaksin pihaknya juga membatasi lalu lintas sapi yang masuk ke Kota Metro. Sapi-sapi yang hendak masuk harus disertai surat sehat dari dokter hewan.
“Selain membantuk TRC, sosialisasi, kita batasi lalu lintas sapi yang masuk harus disertai surat dari dokter hewan,” terangnya.(*)[Anggi]