Jejamo.com, Bandar Lampung – Sampai saat ini dunia kesehatan tengah berjuang untuk menemukan vaksin virus zika. Dapat menyebabkan penyusutan otak pada janin ibu hamil, virus zika memang sangat berbahaya.
Apalagi penyebaran virus zika ini bisa terjadi melalui gigitan nyamuk hampir mirip dengan DBD. Kepada jejamo.com, Humas Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Asih Hendrastuti menjelaskan langkah-langkah penanganan jika terinfeksi virus zika.
- Istirahat cukup.
- Konsumsi cukup air untuk mencegah dehidrasi.
- Minum obat-obatan yang dapat mengurangi demam atau nyeri.
- Jangan mengkonsumsi aspirin atau obat obatan NSAID (non stereoid anti anti inflmation).
- Cari pengobatan kelayanan kesehatan terdekat.
Sementara untuk pencegahan virus zika, yakni:
- Menghindari kontak dengan nyamuk.
- Melakukan pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ) 3M Plus ( Menguras dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan atau melakukan daur ulang barang bekas, ditambah dengan melakukan pencegahan lain seperti menabur bubuk larvasida, menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk dll).
- Melakukan pengawasan jentik dengan melibatkan peran aktif masyarakat melalui gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik ( jumantik ).
- Meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS) seperti diet seimbang, melakukan aktifitas fisik secara rutin dll.
Beberapa negara yang pernah melaporkan keberadaan keberadaan kasus viruszika, yaitu Barbados, Bolivis, Brasil, Cap Verde, Columbia, Dominican Republic, Ecuador, El Salvador, French Guiana, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Martinique, Mexico, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname, Venezuela dan Yap. (*)
Lapaoran Widyaningrum, Wartawan Jejamo.com