Jejamo.com, Kota Metro – Penyidik kepolisian menghentikan smentara kasus dugaan penolakan korban gawat darurat oleh pihak Rumah Sakit Islam (RSI) Kota Metro. Kasus dugaan ini penolakan ini menyebabkan meninggalnya Zhairah Hanin Dita (9) warga Yosorejo Metro Timur.
Penyidik menghentikan penyelidikan sementara hingga barang bukti tambahan didapat untuk menguatkan saksi dari pihak pelapor yaitu ayah korban Abid Bisara (32).
Sebelumnya saksi dari pihak pelapor sebayak empat orang yang membawa korban Zhairah Hanin Dita ke RSI Metro telah diminta keterangan dan membenarkan tidak ada penanganan kepada korban tenggelam yang masih dalam kondisi bernyawa. Saksi juga menyampaikan ada pembiaran korban berada di halaman RSI dengan alasan tidak ada pelayanan di hari Minggu.
Sementara itu, ayah korban Abid Bisara (32) kembali menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) terbaru dari pihak penyidik dan menerangkan kasus penyelidikan tidak dapat naik ke proses selanjutnya dikarenakan kekurangan alat bukti kuat dan menguatkan pernyataan pihak RSI Metro dengan alasan tidak ada unsur penolakan dari rumah sakit tersebut.
“Kemarin saya telah menerima SP2HP terbaru dari pihak Polres Metro, saat saya menerima surat tersebut salah satu penyidik menjelaskan, dari hasil gelar perkara penyelidikan dan ahli hukum pidana mengatakan tidak ada unsur penolakan dan kasus tidak dapat naik ke proses lidik hingga ditemukan bukti baru,” ujar Abid, Jumat, 12/3/2021.
Ayah Korban juga menjelaskan, pihak penyidik menguatkan kesaksian pihak RSI Metro daripada pihak korban.
“Jadi kata penyidik menjelaskan kepada saya, dari hasil pemeriksaan saksi RSI Metro, tidak ada bahasa atau unsur penolakan, dari kesaksian, pembawa korban emergency disuruh menunggu sampai dokter datang dan setelah dokter datang rombongan pembawa korban sudah pergi ke rumah sakit lain,” kata Abid.
Dia mengaku sangat menyayangkan kenapa anaknya tidak ditangani terlebi dahulu di UGD, namun hanya suruh menuggu di luar rumah sakit. “Saya melihat di situ ada kelalaian, kenapa tidak ada petugas jaga yang mengarahkan untuk masuk ke dalam ruangan rumah sakit,” imbuhnya.
Abid Bisara juga akan terus berupaya mencari keadilan agar kejadian serupa tidak terulang kepada orang lain. “Bila tidak ada titik temu saya akan cari keadilan lebih lanjut, bila perlu hingga ke pemerintah pusat,” tandasnya.(*)