Jejamo.com, Bandar Lampung– Tabah Masoni, Ketua Rt 02, Kurungan Nyawa, Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran tetangga Anisa, mengatakan, warga curiga korban dibunuh oleh KAN (14), karena sebelum Anisa ditemukan tewas ada saksi yang melihat KAN pergi bersama korban.
“Ada saksi yang melihat korban diajak KAN untuk ke luar rumah, saksi itu mengatakan korban ini dijanjikan akan diberikan gelang oleh KAN. Ia memang berjualan aksesoris,” ujarnya kepada Jejamo.com, saat dihubungi via telepon, Sabtu, 18/2/2017.
Dirinya menuturkan, karena dijanjikan akan diberikan gelang oleh pelaku, mungkin korban mau saja ikut dengan pelaku. Setelah sampai di area kebun tersebut.
“Diduga pelaku mencoba mengambil kalung yang dipakai korban. pelaku mengira kalung yang dikenakan korban itu emas. Namun ternyata itu hanya mirip emas asli,” terangnya.
Menurutnya, diduga korban melakukan perlawanan saat pelaku berusaha mengambil kalung miliknya.”Karena, pelaku ini kalap kemudian, pelaku ini menghantamkan batu ke bagian wajah korban dan menusukkan pisau dapur kearah dada dan tangan korban,” katanya.
Dia menambahkan, pelaku pembunuhan tersebut diduga sudah merencanakan untuk menghabisi nyawa korban. “Pelaku ini sudah merencanakannya karena pelaku ini sudah membawa pisau dari rumah. Usai membunuh korbannya pelaku nggak melarikan diri. Sebab, semalam pelaku juga sempat ikut mencari korban,” kata dia.
“Setelah dimandikan dan disalatkan korban langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum di wilayah Kaliawi yang tidak jauh dari rumah neneknya,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Kurungan Nyawa, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, digegerkan dengan penemuan mayat berjenis kelamin perempuan diarea kebun perbatasan Bandar Lampung dan Pesawaran, pada Jumat malam, 17/2/2017, sekitar pukul 22.00 wib. Diketahui mayat tersebut bernama Anisa (13) warga Rt 02, Kurungan Nyawa, Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com.