Jejamo.com, Bandar Lampung – Furqon, jemaah Masjid Al Muslimin Pahoman yang bertugas sebagai penerjemah pada tausiyah Syekh Yahya Alnajjar di acara Roadshow Ramadan ACT Lampung turut berkomentar menanggapi situasi dan kondisi masjid Al-Aqsa saat ini, Sabtu, 19/5/2018.
Menurut Furqon, setelah ia mendengar bahkan menerjemahkan secara langsung setiap perkataan dan keterangan Syekh Yahya Alnajjar terkait Al-Aqsa, mulai tumbuh kepedulian yang lebih lagi dari yang sebelumnya ia rasakan.
Masih kata dia, pembebasan Al Aqsa mutlak dibutuhkan tidak hanya karena persoalan agama semata. Akan tetapi, pembebasan Al-Aqsa merupakan simbol kemerdekaan warga Palestina yang jika telah berhasil direbut kembali dari tangan penjajahan Israel akan berdampak secara sosial ekonomi.
Hal itu ia yakini dikarenakan jika urusan peribadatan yang sangat privat telah kembali memperoleh kebebasan maka hal-hal lain yang sifatnya duniawi juga akan berangsur-angsur pulih seperti sediakala.
“Pembebasan Al-Aqsa itu simbol kemerdekaan bangsa Palestina. Kalau itu sudah berhasil diwujudkan, kedaulatan Palestina sudah pulih, jika sudah pulih masalah sosial ekonomi juga akan membaik,” paparnya.
Furqon yang juga santri di Ponpes Darul Hufaz, Pesawaran, menambahkan, besarnya jumlah angka pengangguran yang mencapai 60 persen dari total usia produktif warga Palestina tentu akan menjadi problem yang cukup pelik jika tidak segera ditangani dan mendapatkan bantuan.
Maka dari itu ia berpendapat kehadiran lembaga filantropi seperti ACT Lampung sangat diperlukan.
Syekh Yahya Alnajjar rencananya terus berkeliling dari masjid ke masjid selama bulan Ramadan ini. Aktivis kemanusiaan berusia 22 tahun itu akan bekerja sama dengan ACT Lampung untuk menggalang donasi yang diperuntukan bagi warga tanah kelahirannya, Palestina.(*)
Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo.com