Jejamo.com, Bandar Lampung – Marketing Komunikasi ACT Lampung Hermawan Wahyu Saputra mengatakan, untuk membangun satu sumur wakaf di permukiman warga membutuhkan dana sebesar Rp35 juta.
“Bukan hanya sumur wakaf saja, tapi ada juga sumur mandi cuci kakus (MCK) serta yang mengalir hingga ke ladang pertanian,” ujarnya, Kamis, (11/7/2019).
Menurut Hermawan, membangun sumur wakaf membutuhkan tempat dengan kondisi normal atau bukan tempat bebatuan.
“Kalau kondisinya bebatuan atau dataran tinggi itu menyesuaikan sesuai kebutuhan, karena biasanya banyak kendala saat pengeboran,” kata dia.
Ia juga mengatakan, sumur wakaf bisa ditangggung oleh satu orang pewakaf dan bisa ditanggung ssecara bersama-sama dalam pembangunannya.
“Saat ini loaksi yang sudah dibangun sumur wakaf di antaranya di Desa Mojopahit, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, Desa Karang Anyar, Lampung Selatan, Pringsewu, Desa Way Muli dan Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lamsel dan yang lagi dibangun di Mesuji dan Way Kanan,” terangnya.
Dia menambahkan, sebelum dibangun sumur wakaf, pihaknya terlebih dahulu mencari data titik warga yang membutuhkan air.
“Tapi kami masih mencari data titik yang membutuhkan air dan apakah memungkinkan dilakukan pengeboran,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, ACT Lampung membagikan airbersih kepada warga Kelurahan Sukamenanti, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung. [Andi Apriyadi]