Jejamo.com, Bandar Lampung – Masjid Jamik Asy-Suhada yang terletak di Jalan Wolter Mongonsidi, Kelurahan Durian Payung, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung memiliki kubah yang menawan bergaya Eropa.
Kubah yang menawan berwarna cokelat dan bagian bangunan masjid berwarna kuning emas.
Masjid Asy-Suhada ternyata berusia ratusan tahun dan tertua di Kelurahan Durian Payung.
Ahmda Hermedi (47), pengurus seksi peribadatan Masjid Asy-Suhada menceritakan, kosep kubah masjid ini bernuasa bangunan ala Eropa. Arsitek pembangunan masjid ini merupakan salah satu jamaah masjid sini.
“Konsep yang ditiru di masjid ini bergaya Eropa, tapi jangan salah, arsiteknya jamaah sini yang tidak mau dibayar sepenuhnya. Jadi dia semua mengonsep bangunan masjid ini,” ujarnya, Rabu, (15/5/2019).
Hermedi mengatakan, masjid mulai direnovasi sejak 10 tahun lalu. Sebelumnya bangunan masjid tidak sebesar dan seluas seperti sekarang.
“Ini masjid paling tua di Kelurahan Durian Payung, kemungkinan usianya 150 tahun keatas. Karena sesepuh sini yang paling tua berusia 90 tahub Abah Kholidun masih ada,” terangnya.
Menurut Hermedi, yang paling mencolok dari bangunan ini yakni kubahnya yang nampak istimewa dan berbeda dari kubah masjid lain yang ada di Kota Bandar Lampung.
“Yang paling unik itu kubahnya dan ya mungkin paling besar di sini,” kata dia.
Lanjutnya, masjid dengan dua lantai bangunan lamanya sudah tidak ada lagi. Karena sudah direnovasi total menjadi bangunan baru.
“Tapi sampai saat ini masih tahap pembangunan di bagian lantai atas masih dalam perbaikan, diperkirakan setahun lagi selesai,” urainya.
Dia menambahkan, selama Ramadan ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan jamaah.
“Ada pengajian rutin, kultum seminggu 3 kali, memberikan makanan berbuka untuk jamaah yang berbuka puasa dan lain-lainnya,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]