Jejamo.com, Bandar Lampung – Umat muslim diminta banyak bermuhasabah tentang berbagai musibah yang melanda Indonesia, khususnya di Lampung. Dengan bermuhasabah, setiap muslim bisa berintrospeksi terhadap amalnya selama ini.
Demikian disampaikan Sunardi, Kepala UPT Wilayah 1 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, dalam pengajian yang digelar oleh Forum Kerja Sama Alumni Rohis (FKAR) Bandar Lampung di Masjid Ad-Du’a, Way Halim, Senin 31/12/2018.
Adapun tema yang diusung adalah “Muhasabah Indonesiaku”, “Ketuk Pintu Langit, Selamatkan Negeri”.
Sunardi mengatakan, sesungguhnya tumbuh-tumbuhan itu bertasbih, angin, gunung, laut, sungai, semuanya adalah tentara Allah.
Dilanjutkan dengan 5 kerusakan-kerusakan yg menyebabkan Allah murka yang mendatangkan azab Allah: Pertama, kerusakan akidah, seperti syirik yang merupakan penyembahan kepada selain Allah.
“Cepat atau lambat akan terjadi azab dari Allah SWT,” terangnya.
Kedua, kerusakan kepada peribadatan kepada Allah, mencampurkan adat istiadat dengan ibadah.
Ketiga, mindset yang tidak sesuai dengan Alquran yaitu, hal-hal yang bertentangan dengan Islam, dimana telah timbul pemikiran yang menyesatkan.
Keempat, rusaknya moral dan perilaku, yaitu pornografi, penyimpangan orientasi seksual (LGBT).
Dirinya mengatakan, sekarang sudah banyak pelajar-pelajar kita yang masuk dalam komunitas gay.
“Hati-hati anak muda saat ini rentang terhadap hal demikian,” pesannya.
Sunardi menambahkan, penyimpangan berikutnya adalah pergaulan bebas, yang didukung juga dengan banyaknya gadget yang bisa diakses oleh anak-anak.
Generasi muda juga banyak rusak oleh penyalahgunaan narkoba.
“Ketika semua itu dikonsumsi, hilanglah masa depan,” pungkasnya.
Sunardi mengemukakan, saat ini penduduk muda lebih besar dari penduduk tua. Sebanyak 60% masyarakat produktif, di mana anak muda menjadi dominan dan lebih mudah terkena penyimpangan.
Terakhir, kerusakan fisik alam semesta, yaitu eksploitasi sumber daya alam tanpa batas.
Menurutnya, tugas khalifah adalah memakmurkan alam semesta, menjaga keseimbangan alam dan seisinya, termasuk para muslimah. [Jenny Wulan Suryani]